Sex Membalas Dendam Menjadi Asisten Dukun Hi-Tech Part 1

Vi, mau gak jadi pacar gue?”, tanya Wawan.
“emm,, sori nih Wan, tapi gue lagi gak mood punya cowok”, jawabku.
“emang kenapa?”.
“ya lagi males aja”. Sex 
“please,,,”.
“kan masih banyak cewek di kampus ini”.
“ya, tapi yang paling cantik disini kan lo”.
“ah, udah ah, gue lagi buru-buru nih”.
“Vina,,tunggu”.
                        vina
Aku tak mengindahkan panggilan Wawan dan pergi meninggalkannya. Wawan memang sangat tergila-gila padaku seperti laki-laki lainnya di kampusku, bahkan aku sempat melihat isi tasnya dan menemukan buku yang aneh, setelah kubuka ternyata isinya adalah biodataku.
Isi buku itu :
Nama : Vina Larasati
TTL : Bandung, 2 Desember 1987
Berat : 49 kg
Tinggi : 168 cm
Zodiak : Sagitarius
Hobi : baca, makan bakso, godain cowok
Warna favorit : Ungu, putih
Makanan favorit : bakso, pangsit, roti
Minuman favorit : jus alpuket, tequila
Artis idola : Beyonce, Christina Aguilera, Kangen Band
Tempat favorit : Blitz Megaplex, Komik kafe
Ukuran bh : 34B
Nama Ayah : Kusuma Chokro Aminanto Sex 
Nama Ibu : Mona Deliawati
Dan masih banyak lagi, tak kusangka bahkan dia lebih tau tentang aku daripada diriku sendiri.
Itulah sebabnya aku tidak mau menerimanya menjadi pacarku, yah aku memang tidak mempermasalahkan wajahnya yang jelek, culun dan jerawatan itu. filmbokepjepang.sex Tapi, seperti yang kubilang tadi, aku tidak nyaman dengannya karena dia aneh dan suka membanggakan dirinya, memang sih dia pintar dan sering ikut lomba karya ilmiah tingkat dunia, tapi aku benci kepada lelaki yang sombong. Setelah aku meninggalkannya, aku masuk ke dalam mobilku untuk pergi ke mall yang sudah menjadi tempat aku dan teman-temanku hang out. Sesampai di mall, aku langsung parkir mobilku dengan mudah karena memang sedang sepi, lalu aku keluar dari mobil dan menuju lift. Aku keluar dari lift dan menuju food court dimana teman-temanku sudah menunggu.
“hi girlz, sorry ya gue telat”.
“emang lo kenapa?”.
“biasalah, tadi ada cowok nembak gue”.
“siapa lagi, banyak banget sih yang nembak lo?”.
“itu si Wawan, anak teknik”.
“oh, si Wawan yang culun itu?”.
“iya”.
“berani-beranian, dia nembak lo, emang dia gak ngaca apa?”.
“ah, gue sih gak masalahin culunnya apa wajahnya”.
“oh, jadi lo terima dia?”.
“enak aja, ya nggak lah”.
“terus?”.
“emang sih gak masalah buat gue mukanya, tapi tau gak sih lo, masa’ dia punya biodata gue gitu”.
“maksud lo?”.
“ya, mulai dari nama gue, nama bonyok gue, bahkan ampe nomer bh ‘n jadwal menstruasi gue dia udah tau”.
“hah, kok bisa dia tau?”, tanya Riska
“mana gue tau, itu yang gue bikin illfeel ama dia”.
Kami pun terus ngerumpi dari masalah Wawan hingga hal lainnya sampai waktu sudah menujukkan pukul 8 malam.
“girlz, balik yuk capek nih gue”.
“tapi, kita nebeng ya”, balas Dewi
“ok, yuk”.
“anterin ampe rumah ya,pleeasssee”, pinta si Rani.
“ok,,ok,,sip dah”, jawabku. Lalu aku antar mereka satu persatu ke rumah mereka masing-masing, setelah itu aku pulang ke rumahku. artikelbokep.com Aku langsung parkir mobilku di garasi dengan hati-hati karena memang aku sering membuat lecet mobilku yang mengakibatkan aku mendapat omelan dari ortuku. Setelah beberapa menit ketegangan sewaktu memarkir mobil, aku pun berhasil memarkirkan mobilku dengan selamat.
Aku pun langsung ke luar garasi dan menutupnya, kemudian aku langsung masuk ke dalam rumah.
“mbok, bikinin orange jus donk”.
“non baru pulang ya?”, tanya Mbok Tari, pembantuku.
“iya mbok, tadi abis jalan-jalan, tolong ya mbok bikinin orange juice”.
“sip non, beres, non mau makan sekalian?”.
“gak usah ah, aku mau tidur aja, capek”.
“ok, non, ntar Mbok bawain minumannya ke kamar”.
“makasih ya Mbok”. Setelah beberapa menit aku menunggu di kamar sambil rebahan di ranjang dan menyetel radio, Mbok Tari membuka pintu kamarku sambil membawa minumanku.
“ni non minumannya”.
“makasih banyak mbok, oh ya mbok, ntar kalau mama ama papa udah pulang, aku gak usah dibangunin ya, capek berat nih”.
“ok non”. Lalu Mbok Tari keluar dari kamarku, aku segera meminum habis orange juice karena memang aku kehausan. Tanpa sadar, hanya dalam waktu 5 menit mataku sudah memaksaku untuk menutup, kuturuti kemauan mataku dan aku pun berpetualang di negeri mimpi.
Tiba-tiba aku berada di dalam sebuah kamar dimana banyak foto-fotoku tertempel di dinding baik yang sedang foto dengan teman-temanku baik yang sedang sendirian. Tiba-tiba ada seseorang masuk, setelah kuteliti ternyata orang itu adalah Wawan tapi telanjang bulat dengan penis yang cukup besar menggantung di tengah-tengah daerah selangkangannya. Aku mau bicara, tapi suaraku sama sekali tidak keluar. Wawan mendekatiku dan mulai mengelus-elus bahuku dan pipiku, tangan Wawan mulai merayap lebih ke bawah lagi sehingga kini kedua tangannya memegang kedua buah payudaraku dengan mantap. Wawan lebih mendekatkan dirinya lagi kepada diriku sehingga aku bisa merasakan hembusan nafasnya menerpa wajahku, dan dia langsung mendekatkan bibirnya ke bibirku yang tipis dan mungil. Dia lumat bibirku dengan penuh bernafsu seolah dia tak mau melepaskan bibirku, lalu dia mulai memasukkan lidahnya ke dalam mulutku dan menggerak-gerakkan lidahnya di dalam rongga mulutku, sementara itu tangannya mulai meremas-remas kedua buah payudaraku dengan gerakan memutar membuatku mendesah keenakan. Tanpa sadar aku memainkan lidahku juga dan membelit lidahnya sehingga kami seperti bermain di dalam rongga mulutku dengan lidah kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *