Sex Membalas Dendam Kepada Suamiku Part 2

Aduh…koq ngerepotin toh bu” katanya.
“Ah….nggak koq bang, ada lebih aja”jawabku.
Ia pun menerima bungkusan yang kubawa itu walau dengan sedikit rasa sungkan. Aku lalu minta diri untuk pulang. Menjelang pulang ia tak henti hentinya berterima kasih padaku dan juga titip salam buat Mas Dodo.Dalam hati aku tersentuh juga,rupanya dia juga baik tak seperti dugaanku selama ini. Dia sempat menawariku kopi di posnya sebagai basa basinya padaku. Namun dengan alasan bahwa suamiku menunggu dirumah aku pun menolaknya dengan halus dan pamit pulang. Aku lega sekali malam itu. Ternyata dia sungguh baik.,tidak terlihat sedikitpun kebenciannya padaku juga mata nakalnya yang sering melahap tubuhku ini. Sex 
Malam itu aku pun bilang pada suami tentang salam yang dititipi Bang Roji padaku.Suamikupun lalu bilang, berarti aku salah sangka selama ini, mungkin saja tindakanku yang kurang berkenan pada dia selama ini.
“Nah..kan apa kata Papa” kata suamiku, “semua itu tergantung kitanya Ma. Dia baik koq kalau menurut Papa”.
Habis berkata aku melihat suamiku senyum-senyum sambil menjiti bibirnya sendiri. Nah aku tahu, jika sudah begitu,dia pasti ada maunya. Aku lihat anakku sudah tidur dikamarnya. filmbokepjepang.com Dengan sedikit kode mesra dari suamiku, aku pun masuk kamar dan merebahkan tubuh di ranjang peraduan kami. Ia lalu ikut masuk dan menutup pintu kamar.Tidak lama memang kami sudah dalam keadaan sama sama polos.Malam itu kami ingin menuntaskan kerinduan yang mulai jarang kami dapatkan,karena kesibukan aku juga mas Dodo. Beda sekali jika dibanding saat saat tahun pertama kami menikah dulu. Kinipun paling sering kami melakukannya seminggu sekali.Itupun jika tidak terlalu capai.Terkadang aku yang siap untuk berhubungan namun suamiku tak siap.Terkadang dia sudah siap namun aku yang lagi capai atau datang bulan.Dan malam ini kami ingin melakukannya lagi.Dengan cara bertahap dia belai dan ciumi setiap inci kulit tubuhku yang putih ini,tanpa terlewat seincipun.Dahagaku malam ini ingin aku tuntaskan bersama mas Dodo suamiku.Kini kami sudah siap siap untuk melakukan penetrasi.Baru saja suamiku akan memasuki aku,tiba tiba kami dikejutkan oleh bunyi kresek-kresek di jendela kamar kami.Langsung saja kami menghentikan aktifitas itu.Bergegas aku menutupi ketelanjanganku dengan selimut, suamiku bergegas membenahi celana dalamnya juga mengenakan baju. Ia bergegas melihat kearah jendela dan membuka jendela ingin melihat apa yang terjadi diluaran.Aku juga berusaha mengenakan kembali kimono tidurku.Dan menuju jendela tempat suamiku berada.Namun kami tidak melihat adanya aktifitas diluar itu. Semua sunyi senyap, padahal tadi kami tahu ada orang yang sedang mengintip kami. Juga di bawah jendela,ada jejak rumput yang terinjak. Dengan sedikit emosi,suamiku lalu keluar rumah dan akan melaporkan ke pos jaga satpam.Dia lalu keluar rumah di malam yang gelap itu menuju pos satpam. Aku di suruh tinggal dirumah saja agar bisa menjaga anak kami.
Tidak lama kemudian suamiku pulang dan bilang,ia sudah lapor pada satpam dan dijanjikan akan selalu melakukan patroli. Maklum malam itu yang jaga hanya bang Roji kata suamiku.
Semenjak kejadian itu,aku semakin yakin bahwa pengintip itu memang ada.Mungkin selama ini kami selalu diintip jika akan berhubungan suami istri.Apalagi jejak rumput yang ada di pekarangan rumah kami menandakan ada seseorang yang memang iseng.Pikiran aku langsung saja tertuju pada bang Roji pelakunya.Sebab mana mungkin bisa malam itu,orang lain masuk blok rumah kami sedangkan sekeliling ditembok,namun saat di laporkan suamiku bang Roji beralasan bahwa mungkin saja ada orang dari kampung di balik tembok itu.Lagian ia berjanji akan mencari orang yang menganggu itu.Berbagai pertanyaan kembali berada di kepalaku tentang keterlibatan bang Roji malam malam selama ini.Apalagi di blok aku tinggal hanya kami yang selalu ada di rumah.Beberapa lama kemudian memang tak ada gangguan lagi meski saat suamiku berada di rumah terkadang keluar kota.Aku kini sudah merasa aman dan tak ada lagi yang aku kuatirkan.Begitu juga,dengan Satpam yang bernama Saroji itu,ia terlihat sudah mulai akrab dengan aku dan keluargaku, dia sering menyapa dengan ramah. Melihat aku yang agak kerepotan mengasuh anakku dan mengantar ke rumah ibu,suamiku menyarankan untuk mencari baby sitter. Pernah suamiku ngobrol dengan bang Saroji saat berhenti di pos jaganya. Dalam omong-omong itu, bang Roji menganjurkan agar anak kami di asuh istrinya saja jika kami pergi kerja.Saat itu aku kurang respek terhadap anjuran suamiku,sebab aku masih belum bias menerima orang seperti keluarga bang Saroji itu.Namun lama kelamaan aku semakin kerepotan juga.Lalu aku minta agar istri bang Roji yang bernama mpok Esih agar mau menjaga anakku di rumahku.Apalagi dia juga bisa bantu aku nyuci pakaian kami.Dan kini mpok Esih sudah bekerja di rumahku meski hanya setengah hari.Terkadang anakku di bawanya ke rumahnya di balik tembok kompleks ini. Kini aku sudah merasa agak tenang dan tak kerepotan lagi.Apalagi suamiku sering berada di luar kota.Bagiku mengenai gaji mpok Esih tidaklah masalah,yang penting aku merasa nyaman meninggalkan anakku padanya.Begitu juga Mpok Esih tidaklah terlalu cerewet orangnya.Ia cenderung amat penurut.Dia tampaknya amat takut dan patuh pada suaminya Bang Roji.Dan selama ini aku lihat dia amat senang kerja setengah hari di rumahku. Sex 
Suatu hari disaat aku libur kerja,aku sempat nanya nanya padanya.Rupanya dia adalah istri tua bang Roji.Aku heran juga,kenapa orang seperti bang Roji bisa punya istri dua.Apakah tidak repot menafkahi kedua istrinya.Lalu Mpok Esih,bilang bahwa ia memang amat kesulitan dalam keuangan,dimana anaknya yang dua orang itu harus sekolah, dan gaji suaminya yang harus di bagi dua kepada istrinya itu. Akupun bertanya kenapa dia mau di madu.Dengan sedikit sedih dijawabnya bahwa sudah gak mungkin karena anak anaknya butuh bapak,apa jadinya nanti anak anaknya jika tak memiliki bapak yang akan menafkahinya.Apalagi Mpok Esih tidak memiliki keahlian yang bisa di andalkan untuk mencari nafkah.Lalu beliau becerita tentang asal mulanya dia terpikat pada Bang Roji yang dulunya adalah seorang preman kampung lalu menuntut ilmu dan jadi jawara.Padahal dulunya Esih sudah dilamar oleh anak juragan sapi asal kampung tetangga.Dan saat itu,dia malah terpikat oleh sosok Saroji yang jawara kampung itu.Dan jika di lihat dari sosok wajah dan perangainya ia tak ada apa apanya di banding anak juragan sapi itu.Apalagi anak juragan sapi itu sekarang sudah jadi orang yang kaya di kampungnya.Dengan sedikit sedih mpok Esih berbincang panjang lebar tentang latar belakang suaminya yang kelam itu.Begitu juga dengan istrinya yang sekarang.Bang Roji mendapatkan istri mudanya,disaat istri mudanya itu dulu kuliah kerja nyata di kampungnya.Istri muda bang Roji memang masih muda dan menurut mpok Esih masih seusiaku,.namanya Indri, dulunya dia kuliah di sebuah universitas swasta,dan melakukan kuliah kerja nyata di kampung itu.Nah bang Roji amat kepincut dengan gadis kota yang cantik itu.Entah bagaimana caranya kata Mpok Esih,Indri malah mau saja di kawini Bang Roji yang terpaut usia 20 tahun darinya itu.Kini bang Roji sudah berumur 49 tahun kata mpok Esih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *