Seksual harassment, atau pelecehan seksual, adalah bentuk perilaku yang tidak diinginkan dan tidak pantas yang sering kali terjadi di tempat kerja, di institusi pendidikan, atau dalam interaksi sosial. Hal ini mencakup segala bentuk kata-kata, tindakan, atau perilaku fisik yang bersifat seksual dan dapat merendahkan martabat, menciptakan lingkungan yang tidak aman, atau menyebabkan gangguan psikologis pada korban.
Bentuk-bentuk pelecehan seksual dapat bervariasi, mulai dari komentar yang tidak senonoh, lelucon seksual yang tidak pantas, insinuasi, hingga tindakan fisik seperti sentuhan yang tidak diinginkan atau pemaksaan untuk melakukan aktivitas seksual. Yang menjadi ciri khas dari seksual harassment adalah adanya ketidakseimbangan kekuasaan antara pelaku dan korban, di mana pelaku sering memiliki posisi atau otoritas yang lebih tinggi, sehingga membuat korban sulit untuk menolak atau melawan tindakan pelecehan tersebut.
Dampak dari seksual harassment dapat sangat merusak bagi korban secara psikologis, emosional, dan sosial. Korban sering kali mengalami stres berat, kecemasan, depresi, penurunan harga diri, gangguan tidur, dan masalah kesehatan mental lainnya. Selain itu, pelecehan seksual juga dapat mengganggu produktivitas kerja atau akademik korban dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat bagi seluruh komunitas atau organisasi.
Untuk mengatasi dan mencegah seksual harassment, penting bagi setiap organisasi atau komunitas untuk memiliki kebijakan yang jelas dan prosedur yang efektif dalam menanggapi laporan pelecehan seksual. Pendidikan tentang seksual harassment juga penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat, sehingga semua orang dapat mengenali tanda-tanda pelecehan seksual dan tahu bagaimana cara melaporkannya dengan aman.
Langkah-langkah pencegahan yang efektif meliputi pelatihan reguler untuk karyawan atau anggota komunitas, mendirikan komite atau departemen yang bertanggung jawab atas masalah ini, serta mempromosikan budaya organisasi yang menghargai kesetaraan dan menghormati hak-hak individu. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat membangun lingkungan yang lebih aman, adil, dan inklusif bagi semua orang, di mana setiap individu dapat bekerja atau belajar tanpa takut akan pelecehan seksual.