Aseksual buatan mengacu pada keadaan atau kondisi di mana seseorang secara sengaja memilih untuk tidak mengalami atau mengekspresikan hasrat seksual dalam kehidupan mereka. Istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang memilih untuk hidup tanpa seksualitas atau untuk mengekspresikan identitas mereka di luar spektrum seksual yang umum diterima dalam masyarakat.
Penting untuk membedakan antara aseksualitas buatan dengan aseksualitas yang merupakan bagian dari orientasi seksual alami seseorang. Aseksualitas alami adalah bagian dari keragaman seksual manusia di mana seseorang tidak merasakan minat atau hasrat seksual terhadap siapa pun, sementara aseksualitas buatan lebih merupakan pilihan hidup untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual.
Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin memilih aseksualitas buatan, termasuk preferensi pribadi, nilai-nilai agama atau spiritual, trauma atau pengalaman pribadi yang mempengaruhi persepsi mereka terhadap seks, atau faktor-faktor lain yang memengaruhi keputusan mereka.
Meskipun aseksualitas buatan memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri mereka sesuai dengan preferensi mereka, hal ini juga dapat menimbulkan perdebatan dan pemikiran kritis tentang hubungan antara identitas seksual dan kehidupan sosial yang berkelanjutan.
Penting untuk mendukung kebebasan individu dalam menentukan pilihan hidup mereka, termasuk dalam hal ekspresi seksual mereka, sambil tetap mempromosikan pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman seksual manusia secara luas.