Cerita Sex Jual Keperawanan part 2

Aku menjeritjerit kegelian oleh tingkahnya. Lamalama ciuman Martin semakin turun ke bawah. Dia melorotkan tali tanktopku dan menciumi buah dadaku dengan ganas sambil mendengus dengus. Aku bergetar menahan geli dan rangsangan yang hebat. Otototot badan dan kakiku terasa kaku semua. Tidak puas menciumi dadaku, Martin meloloskan bra yang menutupi dadaku sehingga kedua buah dadaku tersembul keluar. Woow.. aku paling suka payudaramu! desisnya.

Aku paling suka kalau keindahan tubuhku dipuji. Dia mengucapkan katakata itu dengan mata berbinarbinar sehingga membuatku tersanjung. Tentu saja aku langsung menutupi dadaku dengan kedua tanganku seakanakan melarangnya untuk melihat. Sedetik kemudian dia membuka kedua tanganku dan membungkuk kearah dadaku lalu mendekatkan mulutnya ke puting kananku. Dengusan napasnya yang mengenai putingku sudah bisa membuatku menggelinjang.

Pelanpelan lidahnya menjilat putingku sekilas, lalu berhenti dan memandang reaksiku. Aku memejamkan mata dan mendengus. Perasaanku melambung sampai ke awang awang! Ketika kubuka mataku, dia memandangku sambil tersenyum nakal. Aku memukulnya. Kemudian dia menjilat puting kiriku sekilas. Aku kembali menggelinjang gelinjang.

Aku merasa detik detik penantian apa yang akan dilakukan Martin pada putingku membuat aku makin penasaran. Aku mengerangerang ingin agar Martin meneruskan aksinya. Aku sudah sangat terangsang hingga memohonmohon padanya agar memuaskan aku. Martin tersenyum manis sekali lalu mulai memasukan putingku ke mulutnya.

Putingku dipermainkan dengan mulut dan lidahnya yang hangat. Aku bergetar dan menggelinjang menjadijadi. Kepiawaian Martin merangsang dan memuaskan aku sudah terbukti. Rangsangan yang hebat melupakan segala janji yang pernah kubuat. Martin sangat terangsang rupanya. Aku merasa ada yang mengganjal di bagian bawah perutku dan menyodoknyodok kemaluanku. Aku membuka kedua kakiku lebarlebar dan merubah posisi pinggulku agar kemaluanku bergesekan dengan penisnya.

Tiap kali penisnya menggesek klitorisku aku mengerang dan merenggut apa saja yang bisa kurenggut termasuk rambutnya. Napas kita yang mendengusdengus bersahutsahutan bersaing dengan lagu house music yang memenuhi ruangan. Martin meneruskan aksinya sambil melepas pakaianku satu persatu hingga aku telanjang bulat. Aku menatap wajahnya dengan perasaan tak karuan. Lalu dia membuka pakaiannya sendiri dan mulai menyerangku dengan ganas.

Aku diciumi mulai mulut turun ke leher lalu ke buah dadaku. Kemudian turun lagi melewati pusar dan bulu kemaluanku. Dia berhenti sesaat sambil melihat aku yang sudah terangsang berat. Martin.. cium anuku please.. pintaku terbatabata. bokep

Hehehe.. Desisnya pelan. Lalu tanpa menunggu perintah kedua kalinya, dia mulai merubah posisinya agar mulutnya pas di kemaluanku. Kemudian kakiku dibuka lebar lebar ke atas sehingga kemaluanku menyembul di antara pahaku. Aku merasa hawa dingin menerpa bagian dalam kemaluanku yang merekah. Aku memejamkan mata berdebardebar menunggu Martin memulai aksinya.

Martin menciumi sisi luar kemaluanku dengan perlahan. Aku mengerang tertahan dan mengerutkan dahi. Rasanya geli sekali! Ciumannya bergerak ke tengah dan berhenti di klitorisku. Klitorisku diciuminya lama sekali seperti kalau dia menciumi bibirku. Dia mengulum dan kadang menyedot kemaluanku dengan kuat. Aku mendesah desah keras sekali. Tak tergambarkan rasanya. Lalu ketika lidahnya ikut bermain, aku
tak kuat menahan lebih lama lagi.

Dibukanya bibir kemaluanku dengan jarinya, lalu lidahnya dimasukan diantaranya. Lidahnya memilinmilin klitorisku dan kadang masuk ke vaginaku dalam sekali. Erangan panjang menandakan kenikmatan yang tiada taranya. Aku malu sekali ketika orgasme dihadapannya. Ritme ciumannya pada kemaluanku perlahan lahan mengendur seiring dengan tekanan yang kurasakan. Martin memang hebat. Dia sudah berpengalaman memuaskan ceweq. Dia bisa tahu timing yang tepat kapan harus cepat dan kapan harus pelan.

Aku jadi curiga apa dia berprofesi sebagai gigolo yang biasa memuaskan TanteTante kesepian. Hehehe.. Lho kok cepat? Udah terangsang dari tadi ya? tanyanya sambil senyumsenyum mesum. Mukaku memerah ketika aku tak bisa menjawab pertanyaannya. Aku memukulnya dengan bantal sambil menggodanya. Kamu gigolo ya? Kok hebat banget? Eh, gigolo! Kurang ajar! Gua ini memang Don Juan Surabaya ya! Belum pernah ada ceweq yang tidak puas kalau main denganku! katanya pongah.

Temantemanku sampai menjuluki aku Sex Machine! lanjutnya. Ngibul! kamu pasti gigolo! godaku sambil memukulnya dengan bantal lagi. Kami perang mulut selama beberapa saat. Kemudian Martin mengakhirinya dengan berkata, Enak aja menghinaku! Sebagai balasannya, nih.. Martin melompat kearahku dan memasukkan kepalanya diantara kakiku. Dia langsung melumat kemaluanku dengan mulutnya lebih ganas lagi padahal kemaluanku masih berdenyut denyut geli.

Aku menjeritjerit karenanya. Gelinya luar biasa! Entah apakah kemaluanku sudah sangat basah atau tidak, aku mendengar bunyi berkecipak di kemaluanku. Rasa geli yang menerpa segera berubah menjadi nikmat. Aku terhanyut lagi dalam permainan lidahnya. Aku orgasme untuk yang kedua kalinya. Badanku rasanya lemas semua. Malam itu aku mudah sekali orgasme. Entah apa mungkin itu karena pengaruh ineks atau memang aku sudah dalam keadaan puncak, aku tidak tahu.. Kami break sebentar. Martin tidur terlentang. Kulihat penisnya berdiri tegak bagai tugu monas. Kepalanya yang merah mengkilat karena cairan maninya meleleh keluar. Aku duduk di dipangkuannya dan memegang penisnya yang keras. Lho, sejak kapan celana dalammu lepas? Aku kok nggak tahu? tanyaku. Hehehe.. kamu merem terus dari tadi sampe nggak tahu kalo burungku udah menunggu nunggu ditembakkan ke sasaran! candanya.

Aku kasihan padanya. Kuelus elus penisnya sambil menggodanya. Lalu aku naik ke atas tubuhnya dan duduk tepat diatas penisnya. Martin tampak terangsang melihat tindakanku. Kugoyanggoyangkan
pinggulku maju mundur diatas penisnya sambil kueluselus dadanya. Martin memejamkan matanya sambil merasakan sentuhansentuhan kemaluanku di penisnya. Aku juga merasa geligeli nikmat saat penisnya yang keras dan licin menggeser klitorisku. Lamalama Martin tidak kuat menahan rangsangan. Dia bangkit dan memeluk tubuhku. Kami berciuman. Tanpa mempedulikan bau cairan vaginaku di mulutnya, aku terus menggoyangkan pinggulku maju mundur. Kemaluanku yang basah semakin memudahkan penis Martin bergesekan diantar bibir kemaluanku.

Gerakan kami makin lama makin liar, sampai akhirnya pertahananku runtuh! Penis Martin mengoyak keperawananku! Kepala penisnya selip dan masuk ke vaginaku. Aku menjerit kaget dan gerakanku terhenti. Untuk sesaat aku merasa sakit karena ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Martin juga berhenti dan hendak mencabut penisnya dari vaginaku. Namun aku mencegahnya. Aku benarbenar terhanyut dalam fantasiku sendiri akan kenikmatan persetubuhan. Kupeluknya eraterat tubuhnya. Disamping rasa sakit, aku merasakan suatu kenikmatan yang lain.

Aku ingin merasakan lebih lama lagi. Secara tak sadar aku merendahkan pinggulku perlahanlahan sampai penis Martin memenuhi liang vaginaku. Rasanya sungguh luar biasa! Aku memeluk Martin sekuat tenaga dengan napas terputus putus. Kucengkeram punggungnya dengan kuku jariku tanpa peduli dia kesakitan atau tidak. Tak terlukiskan perasaanku saat itu. Aku mengerangerang. Rasanya seluruh sarafku terputus dan terpusat di kemaluanku saja. Martin membiarkanku sesaat menikmati moment ini. Dia pasti juga sedang menikmati koyaknya selaput daraku.bokep

Perlahanlahan Martin mulai menggoyangkan pinggulnya. Penisnya bergerakgerak perlahan dalam kemaluanku. Aku mendesah mengaduhaduh menahan nikmat dan geli. Vaginaku masih sangat sensitif sampai sampai aku tidak tahan ketika penisnya digerak gerakkan. Aku menatap sayu pada Martin. Kenapa aku nggak tahu kalau ML seenak ini? Kalau tahu, aku sudah dari dulu mau making love sama kamu! kataku parau. Mendengar perkataanku, sesaat Martin hanya memandangku tanpa ekspresi. Aku tidak dapat menebak apa yang ada dipikirannya. Lalu dengan pandangan yang menyejukkan, dia mencium keningku dan pipiku. Aku menjadi tenang dan damai. Martin, aku sayang padamu, aku sayang padamu, aku sayang padamu. Tak ada lagi Andrew dalam kamusku.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *