Cerita Sex Goyang Sampai Memek Basah part 1

Cerita Sex Goyang Sampai Memek Basah, Pada saat itu adalah hari sebelum abangku menikah, ketika itu saya pun ikut mengantar abangku kerumah calon istrinya. Setelah sampai dirumah calon istri abangku, saya melihat sesosok wanita STW (setengah tua) dengan body yang sangat semok dan sangat menggairahkan.

Ketika itu saya pun terus memandangi tubuhnya yang molek dari ujung kaki sampai ujung kepala. Walaupun umurnya sudah tidak muda lagi, kira-kira sekitar 38 tahunan, namun saya melihat wajahnya masih sangat enak untuk dipandang. Mungkin karena Ibu mertua abangku itu sering melakukan perawatan, makanya wajahnya sangat halus dan sangat menggoda.

Namun waktu itu suasana rumah sangat ramai sehingga tidak terlalu sering saya pandangi tubuh Ibu mertua abangku itu, namun saya terus mencari dimana Ibu mertua abangku itu berada agar saya dapat memandangi tubuhnya lagi.

Setelah beberapa saat saya melihatnya keluar dari kamar mandi, saat itu saya memandanginya dengan tajam dan setelah Ibu mertua abangku mengetahui kalau saya memandanginya, ia mengedipkan sebelah matanya dan meninggalkanku pergi.

Saya pun menjadi semakin penasaran dengan kedipan mata Ibu mertua abangku itu. Malam mulai larut, suasana rumah sudah sangat sepi sekali, akhirnya saya memutuskan untuk duduk sendirian disebuah ruangan sambil memikirkan arti kedipan mata Ibu mertua abangku tersebut. ngentot

Namun ditengah saya melamun, saya dikagetkan dengan kecupan lembut dari Ibu mertua abangku. Saya pun dengan reflek membalas ciuman Ibu mertua abangku itu. namun semua itu tidak berlangsung lama, karena Ibu mertua abangku itu langsung pergi meninggalkanku setelah memberikan ciuman lembutnya itu.

Hari-hari berikutnya saya bersikap seperti biasa, demikian juga Ibu mertua abangku. Pada saat saya duduk berdua dengannya, saya sering memberanikan diri memandang Ibu mertua abangku lama-lama dan dia hanya membalas dengan senyuman manis dan berkata,
“Ada apaa..?, sudah-sudah, Tante jadi malu“,

Terus terang saja, saya sebenarnya merindukan untuk dapat bermesraan dengan Ibu mertua abangku itu. Saya kadang-kadang sangat merasa bersalah dengan abangku dan juga kakak ipar-ku yang baik hati.

Terkadang saya merasa kurang ajar membayangkan Ibu mertua abangku disetubuhi ayah Ibu mertua abangku, saya bayangkan kemaluan ayah dan Ibu mertua abangku keluar masuk memek Ibu mertua abangku.

Tetapi saya selalu menaruh hormat kepada ayah dan Ibu mertua abangku. Ibu mertua abangku juga sayang sama kami. Pagi-pagi hari berikutnya, saya ditelepon Ibu mertua abangku, minta agar sore harinya saya dapat mengantarkan ibu menengok keluarga yang sedang berada di rumah sakit, karena suami Ibu mertua abangku sedang pergi ke kota lain untuk urusan bisnis.

Saya sih setuju saja. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit dan pulang sehabis maghrib. Seperti biasa saya selalu bersikap sopan dan hormat pada Ibu mertua abangku.

Dalam perjalan pulang itu, saya memberanikan diri bertanya.
“Tante, ngapain sih dulu tante kok cium Fadil?“,

“Aah, kamu ini kok masih ingat-ingat saja sich”, jawab Ibu mertua abangku sambil memandangku.
“Jelas dong Tante…, Kan asyiik”, kata saya menggoda,

“Naah.., tambah kurang ajar tuh, ingat abangmu lho Fadil…, Nanti kedengaran juga bisa geger lho Fadil“.
“Tapi, sebenarnya kenapa sich Tante…, Fadil jadi penasaran lho“.

“Aah, ini anak kok nggak mau diem sich“ Tapi eeh…, anu…, Fadil , sebenarnya waktu itu, waktu kita ngobrol itu, Tante lihat tampangmu itu kok cakep banget. Hidungmu, bibirmu, matamu yang agak kurang ajar itu kok membuat Tante jadi gemes banget deh sama kamu.

Makanya waktu lampu mati itu, entah setan dari mana, Tante jadi pengin banget menciummu dan merangkulmu. Tante jadi malu sekali. Tante macam apa saya ini“,

“Mungkin, setannya ini Tante…, Saat ini setannya itu juga deg-degan kalau lihat Tante. Tante boleh percaya boleh tidak kok,

kadang-kadang kalau saya lagi sendiri, malah bayangin Tante lho. Bener-bener nih. Sumpah deh“,

“Kalau Tante pernah bayangin saya nggak kalau lagi sama om”, saya semakin berani.

“Aah nggak tahu ah…, udaah… udaah…, nanti kalau keterusan kan nggak baik“. ngentot

Hati-hati setirnya. Nanti kalau nabrak dikiranya nyetir sambil pacaran ama Tante. Pasti Tante yang disalahin orang, Dikiranya yang tua nih yang ngebet”, katanya.

“Padahal dua-duanya ngebet lho Tante. Tante, maafin Fadil yah. Fajar jadi pengin banget sama Tante lho…, Gimana nih, punya Fadil sakit kejepit celana nih”, saya makin berani.

“Aduuh…, jangan gitu dong. Tante jadi susah nih., tapi terus terang aja Fadil…, Tante jadi kayak jatuh cinta sama kamu deh, kalau udah begini dan udah naik begini, Tante jadi pengin ML sama kamu Fadil… Kita cepat pulang saja yaa…, nanti diterusin dirumah… Kita pulang ke rumahmu saja sekarang…, toh lagi kosong khan…, tapi Fadil minggir sebentar, Tante pengen cium kamu di sini”, kata Tante dengan suara bergetar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *