Cerita dewasa ini menceritakan tentang profesi sebagai guru sambilannya PSK, sebagai wanita yang berprofesi sebagai guru dengan bayaran yang tidak seberapa dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Aneh seorang guru yang mengajarkan norma dan aturan sosial kepada murid-muridnya, bagaimana bisa menjadi seorang pelacur yang jelas-jelas menentang semua norma yang ia ajarkan, apakah karena alasan ekonomi atau masalah kebutuhan akan seks yang menyebabkan ini terjadi mari kita ikuti kisah berikut ini. Sex
Anak- anak sekolah kalau memanggil gurunya dengan Panggilan ibu Rahma, perempuan yang masih bisa dikatakan enak dipandang ini berumur 29 tahun, dia bekerja di sekolah swasta di Surabaya, Rahma sudah mempunyai suami yang pekerjaannya di batubara, suaminya pulang 5 – 6 bulan sekali, dan jarang bertemu, tetapi Rahma sudah mempunyai firasat tentang suaminya bahawa suaminya suka berjalan diluar sana dengan wanita lain, apalgi diperkuat dengan teman suaminya itu menunjukan beberapa foto hasil jepretannya sendiri yang berisikan foto suaminya sedang memluk dan mencium mesra gadis- gadis nakal.
Rahma Memulai dengan karir barunya di bidang pelacuran, dia mematok harga yang bisa dikatakan kelas tinggi, dengan harga mulai dari 1,5 juta . di mempromosikan diri dengan memasang iklan di Koran, yang berbunyi “wanita cantik dan berpengalaman menerima panggilan hubungi di nomor 0856414580xx, dengan nama samara Maria, disitulah awal dari Rahma menjadi PSK kelas tinggi.
Rahma memulai kariernya di bidang pelacuran kelas tinggi dengan memasang sebuah iklan di koran, begini bunyi iklannya “Massage Maria, cantik dan berpengalaman menerima panggilan hub. 0812160700X “, dengan nama samaran Maria maka dimulailah petualangan terlarang Bu guru kita ini.
SMS mulai mengalir ke handphone Rahma yang berisikan panggilan panggilan tapi ada juga SMS yang berisikan kalimat-kalimat porno, Rahma tidak menanggapi semua SMS itu karena hal itu akan membuang waktu saja begitu juga dengan percakapan dengan calon-calon kliennya semua gagal mencapai kata sepakat. Karena harga yang ditetapkan oleh Rahma sangat tinggi yaitu 1,5 juta sekali datang, tentu saja jarang yang berani memboking Rahma. Sampai suatu saat ada panggilan HP yang masuk saat ia mengajar di kelasnya.
“Permisi anak-anak ibu mau terima telpon dulu jangan
ramai ya!”kemudian Rahma berjalan keluar kelas dan menerima panggilan itu.
“Hallo Maria? ” terdengar suara berat seorang lelaki
“Ya dengan siapa Pak? ”
“Berapa tarif kamu semalam? ”
“1,5 juta bayar di muka, tidak kurang dari itu ”
Ok done deal, kita ketemu di Kafe Bon Ami, Darmo Selatan jam 18.30 nanti malam sampai disana langsung miss call aku ya bye ..tut tut tut” Dalam hati Rahma merasa berdebar dan aneh karena ini adalah pertama kalinya ia akan mendapatkan panggilan serius dan anehnya orang tersebut tidak menawar harga yang ia ajukan, Rahma termenung memikirkan telepon yang baru saja ia terima sampai seorang muridnya menegur.
“Bu, Ibu sakit ya? ” tanya seorang muridnya Sex
“Oh nggak apa-apa kok, ayo masuk lagi” sambil memegang pundak muridnya Setelah selesai mengajar
Rahma segera pulang dan mempersiapkan diri, ia mandi dan berdandan secantik mungkin tapi tidak menor, dengan mengenakan gaun malam warna hitam yang anggun, Rahma berangkat ke Bon Ami menggunakan taksi. Rasa berdebar semakin menjadi saat ia memasuki kafe dan dengan tangan sedikit gemetar ia memanggil no. HP lelaki yang tadi siang menelponnya segera saja terdengar bunyi handphone di pojok ruangan yang rupanya sengaja di taruh di atas meja oleh pemiliknya. Mata Rahma memandang ke arah sumber bunyi tersebut dan melihat lelaki berumur 45 tahun keturunan cina dengan pakaian necis dan berkacamata minus yang melambaikan tangan seolah olah sudah mengenal dirinya.
“Hi Maria, silahkan duduk disini ”