Cerita SEX Dewasa Maniak Itu Bernama Jennifer

Julius mencumbuku sambil terus memaju mundurkan penisnya, sambil sesekali menembusnya dalam, terkadang bermain diluar, mulutnya mencumbuku disela-sela desahan-ku, aku pun membalas permainan lidahnya, hembusan nafasnya terasa di leherku, sedangkan mulutnya tak pernah berhenti mengeluarkan kata-kata pujian yang membuatku merasa sangat Sexy..

Sementara pinggul Julius tetap memompaku dengan irama yang bervariasi, berusaha membawaku terbang ke langit ketujuh, aku pun melingkarkan tanganku di pinggangnya, meminta agar pacarku ini memompaku lebih dalam, lebih dalam lagi

Bibir kami pun berpagutan , saling mencumbu, desahan kami mengisi kamar-nya yang berantakan, belum lagi pakaian kami yang berserakan dilantai, seolah tak perduli, aku melenguh keras saat penis Julius menyergap-ku lebih dalam,..

Ehmm.. Rasanya nikmat sekali, namun serangan yang sesekali itu, sesungguhnya tak cukup untuk memuaskan-ku, Tangan Julius pun mulai bekerja menjamahi payudara-ku, perlahan dia meremasnya, sambil memainkan putingnya, belum cukup untuk memuaskanku, sambil meremasnya hingga puting-ku yang berwarna kemerahan itu mengacung keras, yang langsung dihisapnya dengan ganas, tak cukup, sesekali dia mengigitnya perlahan, ohhh, enak sekali rasanya.. SEX 

Jemari tangan kiri Julius pun, bermain di derah vagina-ku yang ditumbuhi bulu-bulu halus, rasanya dia benar-benar bernafsu membuatku melayang.. butir-butir keringat mulai mengalir, saat Julius memintaku mengganti posisi Doggy, agar dia dapat melakukan penetrasi lebih dalam, Aku pun menyodorkan pantatku, sementara aku bertumpu pada kedua tangan-ku,

Sebelumnya dia sempat memainkan penisnya di mulut vaginaku, memberikan rasa merinding yang nikmat, aku melenguh beberapa saat, saat dia mencabut penisnya, untuk memainkan nafsuku, rasanya aku benar-benar penasaran, namun sesaat kemudian dia kembali memainkan penisnya di mulut vaginaku, beberapa menit, sebelum akhirnya dia memasukan penisnya dalam vagina-ku,

Hmmm.. desahku, saat penisnya kembali memasuki liang kewanitaan-ku, nafsuku yang mulai terbangun karena permainan di depan bibir vaginaku itu, membuatku sungguh bernafsu membalas permainanya, kini bukan hanya Julius yang memacu penisnya, aku pun ikut menggoyangkan pinggulku, membuat dada-ku terlempar kesana-kemari,..

Aku menghadap kebelakang, berusaha mencari bibir Julius untuk mencumbunya, baru kali ini Julius dapat melayani-ku selama ini, namun aku tahu, bahwa kenikmatan ini tak kan bertahan lama, benar saja, aku dapat merasakan penisnya yang bertamabah besar di vagina-ku beberapa saat, disertai lolongannya, Julius pun mencabut penisnya dari vaginaku dan menembakkannya di punggungku,..Sebelum menjatuhkan tubuhnya sambil memelukku,..

Kamu puas sayang ?? Tanya Julius padaku, disela nafasnya yang memburu, dengan terpaksa aku pun mengganguk, padahal bahkan setelah 3 bulan hubungan kami, belum pernah aku mencapai organsme, paling saat dia memainkan jemarinya di vaginaku, saat itu, ditengah kemacetan nekad dia memasukan jemarinya, ke rok mini yang aku kenakan, aku pun tak bisa menolak, toh aku pikir kaca film di mobilnya cukup tebal, entah terpengaruh oleh suasana yang mencekam membuatku mencapai organsme oleh pikiran-pikiran ku yang liar..selebihnya penisnya itu tak mampu memuaskan-ku..Itulah yang kurang
Oh ya, nama-ku Jennifer, biasa dipanggil Jenny atau Jenn , aku menikmati karunia yang diberikan Tuhan, kecantikan wajah seorang model Asia, tubuh yang indah yang dapat membuat lelaki mana-pun membelalakan matanya, orang tua-ku pun termasuk pengusaha yang sukses, pabrikan dengan product yang mungkin sering kalian gunakan sehari-hari, namun ada satu yang kurasa berlebih dalam diriku, Nafsu Seks ku yang tinggi, sejak pertama kali menikmati seks dengan pacarku semasa SMA, Brahm yang merebut keperawananku,..

Sejak itu, nafsu seks ku sulit sekali untuk kubendung, sering kali aku mencoba berfantasi saat sedang berhubungan seks memacu nafsu liarku, namun lebih sering berhasil hampa, hanya keringat yang kudapatkan, bukan kepuasan yang menggelegar

Terkadang aku pun mencari pengalaman-pengalaman seks liar, untuk sekedar membuatku puas, namun sejauh ini hanya berhasil untuk 2-3 kali, selanjutnya terasa hambar, aku pernah mencoba bercinta diruang keluarga dengan mantan pacar-ku, saat papa dan mama ada dirumah, berhasil aku sempat berorgansme 2 kali waktu itu, apalagi saat itu Leo pacarku memang memiliki penis terbesar yang pernah aku rasakan, saat itu rasanya nikmat sekali, diselingi rasa takut ketahuan oleh orang-orang dirumahku, kami bercumbu dan bercinta dengan ganasnya,..

Cerita Dewasa Maniak Itu Bernama Jennifer
Namun saat mencobanya untuk ke 4 kalinya, semua terasa hambar, sehingga aku pun memutuskan hubungan ku dengan Leo, ya mungkin aku sedikit gila, entah sejak kapan aku menjadi SEX-ADDICT seperti ini

Namun yang kubuthkan adalah sebuah seks, seks yang nikmat yang mampu membuatku melayang, menikmati tiap momen penis seseorang mengaduk-ku membuat ku menjerit nikmat tak berdaya, namun siapa orangnya ??

Siang itu saat sedang berjalan di Mall, aku rasanya mulai mengerti apa yang kubutuhkan, tidak mungkin tidak hanya itu, aku mulai memahami apa yang kuinginkan, semuanya dimulai dari pertemuan-ku dengan Peter..

Jenn , Jenny Panggil Icha sahabatku, saat aku melintas di sebuah
Cafe yang sedang duduk dengan seorang Lelaki, ga jelek sich, tapi
hehehe
Hey Cha, ma siapa lu ?? Tanya-ku..
Peter, yang gue ceritain itu tuch.. Jawabnya, aku pun sedikit

mengintip sambil melempar senyum kearahnya, tampaknya Peter sedikit salah tingkah membalas senyumanku, aku dapat merasakan matanya bermain nakal, menelanjangiku, apalagi hari itu, aku mengenakan Tank-top hitam dibalut rok mini yang jelas menampakkan lekuk indah tubuhku,

Cerita Dewasa Maniak Itu Bernama Jennifer
Hehehe, ya udah dech, gue buru-buru nich, gue musti cari kado buat Daniel tar malem ya, lu nanti dateng ke pesta Daniel kan Cha ?? Tanyaku..
Hmmm, kayaknya sich lu sendiri ?? Mau gue temenin ?? Tawar Icha..
Ga dech, lu kan lagi ma Peter tuch, liat aja dah BT gitu hehehe, ga enak dech, mending lu PDKT dech ma dia, hehehe jawab ku usil..

Dasar lu, ya lu TITIDJ dech ya Ingat Icha.. SEX 
Yupz, yawda salam aja buat Peter yang guanteng itu .. hehehe Kata ku sambil berlalu pergi,.. Icha pun membalas usilan ku dengan menjewer telinga-ku, namun aku sedikit merasakan 2 buah mata yang menatapku dengan tatapan tajam..

Setelah memilih kado untuk Daniel, aku menatap jam tangan-ku memperkirakan waktu, Jam 6, sepertinya aku sempat untuk pulang dulu dan berdandan jadi gak perlu buru-buru juga pikirku, toh aku sudah membatalkan janjiku dengan Julius, terus terang aku sudah ILFILL dengannya, ya dengan serangkaian kegagalannya apa lagi yang bisa kuharapkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *