Cerita Sex Bersambung Ray Dan Wati Part 2

dan sinetron. Kemudian aku bertanya “Wat, kok gak ada yang ngapelin kamu? Ini kan malam minggu”
“Hehehe… lagi kosong aku, terakhir pacaran ya 3 bulan yang deh kira2” jawabnya.
Kemudian dia pun bercerita kalo cowoknya ternyata selingkuh dengan salah satu teman kampusnya. Dalam hatiku, cewek

secantik dan seranum Wati masih dis Sex elingkuhi? kayak apa cantiknya tuh selingkuhan cowoknya? Lalu obrolan kami pun berlanjut

dan semakin cair sampai akhirnya aku iseng tanya2 ke dia kalo pacaran tuh ngapain aja?
Jawabannya sungguh mengejutkanku “Jyahh, kamu tuh… jaman sekarang pacaran kalo gk sampe ML mana ada sih cowok yang

mau, cowok kan nafsunya aja yg digedein sama gombalnya deh” jawabnya dengan cuek…
“Tapi awas ya.. kamu jangan bilang ke bapak ibuku… bisa mati aku…” lanjutnya dengan mimik serius seperti menyesal karena

kelepasan omong.
“Tenang aja tuan puteri, rahasia aman terjaga deh sama aku” sahutku.
“Jadi, sekarang kamu dah gak virgin dong?” Tanyaku lagi (sambil mengelus kontol diem2…hehehe).
“Ya… gitu dehh. Lagian kayak kamu masih perjaka aja” tanyanya balik.
“Loh, kalo aku beneran asli masih perjaka dong. Paling self service… hehehe” jawabku lagi.
“Beneran? kamu belum pernah ML Ray? Gak usah bohong deh, aku aja jujur sama kamu” selidiknya.
“Sumpah non…. aku masih perjaka.” jawabku. “Paling jauh juga aku onani, kayak tadi… hehehe”
“Heh??? kamu onani tadi? filmbokepejpang.com hahahaha…. hayooo kamu ngebayangin cewekmu yaa??” sahutnya.
“hehehe… iya, tapi bukan ngebayangin cewekku, aku ngebayangin kamu” sahutku sambil memeluknya dan mengecup bibirnya

dengan lembut. Wati pun membalas kecupanku. “Ray, ini salah kan? aku kakak sepupumu” katanya sambil menunduk.
Kemudian aku angkat dagunya, “Iya, ini memang salah. Tapi please… aku benar2 gk tahan ngelihat kamu, kamu tuh sempurna

banget deh sebagai wanita” lanjutku sambil mulai menggombal. Sex
“Uhhh… Ray, aku juga sebenernya dari tadi pertama lihat kamu dah pingin melakukannya denganmu”
Akupun kembali mengecup bibirnya dan mengulum bibir mungil indah itu. Kemudian tanganku mulai bergerilnya dibalik kaosnya

dan menerobos BH-nya. Bgitu ketemu putingnya, Wati langsung menggeliat..” Ray… enak bangettthhh”….
Kemudian aku loloskan kaosnya… dan Wowwww…. pemandangan yang super indah terpampang dihadapanku.
Dua bukit putih mulus dan sangat kencang seperti menantang untuk segera didaki.

Rangsangankupun kembali aku lanjutkan, aku mulai mengecup dan menjilati leher jenjangnya. Wangi tubuhnya benar2

membangkitkan kelelakianku. Setelah itu kubuka pengait BH-nya. Dan…. OMG… putingnya benar2 indah, berwarna pink dengan

ukuran yang masih mungil. Segera saja aku hisap dan jilat mengitari putingnya. Wati semakin blingsatan… “Rayyyy…. terusin

Ray…enaakk bangettt”… desahannya itu semakin membangkitkan birahiku.

Puas dengan dadanya, ciumanku pun mulai turun menuju pusarnya. Wati pun berbaring di sofa. Kemudian Celana pendek

batiknya aku loloskan sekaligus celana dalamnya. Kembali aku terpesona karena keindahan yang luar biasa dari kemaluan Wati.

Bulu-bulunya halus dan jarang, kelentitnya merah merona. Saking terpesonanya aku, sampai2 aku hanya memandang kagum ke

memek Wati.

“Ihhh… Ray, kamu ngapain sih?” protes wati karena aku hanya memandangi memek indahnya itu.
“Memekmu keren banget Wat… di film2 gk pernah aku lihat yang begini” jawabku jujur.
“Uhhhh… Ayo dong Ray, jangan diliatin aja memekku…” rintihnya manja.
Aku pun mengecup memek Wati, sambil kuhirup wangi kewanitaan yang segar sekali. Wati pasti rajin sekali merawat barang

kesukaan semua lelaki itu.

Aku semakin buas menjilati dinding memek wati sambil jari tengahku mengorek2 isinya. Bgitu kena tonjolan di bagian agak ke

dalam bagian atas memeknya, Wati terpekik…” Ahhhh… ia disitu Ray…terusin sayang..” aku semakin bersemangat. Kemudian

kusedot2 klitorisnya yang semakin mengeras itu, hingga tak sampai 5 menit Wati berteriak sambil tangannya menarik rambutku

dan membenamkan wajah dan mulutku di memeknya “Ray… aku keluarrr…” crootttt…. ada sekitar 5-6 kali Wati menyemburkan

cairan nikmat dari memek indahnya, sepertinya ia mengalami orgasme yang dahsyat sekali sampai2 squirt.

“Ray…sayang, kamu hebat banget sih. Baru sama lidah dan satu jarimu aja aku sampe nyaris KO. gimana kalo pake ini..?” Sambil

tangannya dengan lincah menurunkan celana pendekku sekaligus CD ku sehingga sang Garudaku segera mendongak dengan

sombong.
“Wuihhh… Ray… iki kontol opo pentungan? guede banget… muat gak yahh di memekku?” kata wati sambil mengerling kepadaku.
Belum sempat aku menjawab, Lidah wati tiba2 dengan lihainya mulai menyapu kepala baja dari kontolku yang sudah berkilat2.

Kelihatan sekali kalau dia sudah sangat ahli melakukan tehnik sepong tersebut.
Mulai dari kepala baja, batang kontolku, biji hingga anusku dia jilat2 dengan rakusnya.
aku hanya bisa merem melek menikmati pengalaman pertama melakukan hubungan sex ini.
“Ooohhh… Wat… gilaaaa… enak bangettttt…” sahutku sambil meremasi dada montok Wati.

Setelah sekitar 15 menit, belum ada tanda2 lahar panasku akan meletus. Wati tiba2 menungging dihadapanku sambil tangannya

bertumpu di Sofa. Pantat bohaynya menantang dengan sexynya.
“Hayuk… masukin sayang. Biar kontolmu paham fungsi dia sebenarnya…” katanya sambil tetap bercanda.
Akupun menuntun kontolku yang tegang sempurna itu memasuki lubang surga Wati.
“Ahhhh…. pelan2 Ray, kontolmu gede banget… Memekku belum pernah kemasukan yang segede ini…”
mendengar kata2nya aku jadi bangga banget… “apa iya kontolku gede banget sayang?” bisikku pelan sambil memeluk dan

meremas payudara Wati dari belakang.
“Beneran Ray… itu kontolmu buat mentung maling juga KO… hehehe… Ahhhh.. Rayy… gilaaa penuh banget rasanya” jawab Wati

yang keenakan tapi tetap dengan gaya kocaknya.
Saat itu kontolku sudah masuk sekitar setengahnya. Kulihat Wati seperti megap2 keenakan. Sambil tangan kirinya meremas sendiri

susunya sementara tangan kanan tetap bertumpu menahan badannya di sofa.
Kemudian aku dorong lagi lebih dalam lagi… Zleeebbb…. “UUhhhh… seret banget Wat memekmu….”…
“Iya dong… kontolmu edan Ray….. huaahhh…mentok” sahutnya keenakan.
“Ray…tau begini dari dulu aku suruh kamu kesini ngentotin aku… ahhh…ahhh…enak banget…” Wati masih terus nyerocos sambil

keenakan karena aku mulai menggenjot dengan lebih cepat.
10 menit kemudian… “Rayyy… oohhh…aku keluar lagiii… ohhh..ohh genjot terusss…” ternyata Wati sudah orgasme kembali yang

ke 2 kalinya.

Kemudian badannya aku balikkan tanpa melepaskan kontolku dari jepitan memeknya.
Kaki wati aku angkat ke bahuku, kemudia aku genjot kembali dengan irama yang lebih cepat lagi…
“Ahhh… Raayyy..!!! gilaaa kamuuu….. enak bangettt..!!” Wati berteriak2 histeris. Untunglah rumah ini besar dan memiliki

pekarangan yang lumayan luas, sehinggal tetangga2 juga gk akan dengar teriakannya. Selain itu, dirumah ini pembantu ternyata

hanya datang siang sampai sore untuk bersih2 rumah, cuci dan setrika pakaian. Lalu sore hari sudah pulang lagi. Jadi saat ini

benar2 aku seperti sedang berbulan madu dengan Wati bebas gangguan dari siapapun.

Memeknya Wati walaupun sudah orgasme 2 kali, ternyata jepitannya tidak berkurang di kontolku. Rasanya malah semakin

menggila jepitannya, ditambah lagi pelumas dari pejunya membuat memeknya terasa legit sekali.
Genjotanku semakin cepat, dan sepertinya aku sudah hampir sampai juga…
“Wat… aku dah hampir… oohhh… ohhhh” sambil terus kugenjot kontolku dilubang surga Wati.
“Aku juga dah hampir…. oohhh… Rayy……aaahhhhh….” Dan Wati pun orgasme yang ke 3 kalinya, hanya saja kali ini berbarengan

dengan orgasmeku juga..
“Oooohhhhhh….. gilaaa…. gw juga keluarrr..!!! “…
dan kamipun sama2 tergolek lemas.
Kemudian Wati mengecup bibirku dengan mesra sekali.
“Ray, makasih banget yahhh. Kamu benar-benar hebat sayang,,,” katanya sambil memelukku.
“Aku yang harusnya terima kasih sama kamu sayang. Kamu guru sex-ku yang benar2 luarbiasa” kataku sambil mengecup lembut

bibirnya.

Dan malam itu kami bertempur kembali sampai 3 kali.
Hingga tanpa terasa kami berdua terlelap tidur, dan tiba-tiba… KRIIINGG….KRIIINNN…KRRIIINNGGG… dering telepon itu

membangunkan aku dan Wati.
“Halooo… heiyyy… ho oh, yo wes tak enteni yo…daaaaahhh” Wati menutup kembali telepon itu sambil senyum2.
“Siapa Wat?” tanyaku penasaran
“Si Rani, katanya dia mau kesini sebentar lagi. Bareng sama Dewi dan Anis juga, penasaran pengen ketemu kamu juga kali..”

jawabnya cuek.
Rani, Dewi dan Anis adalah sepupuku yang lain dari keluarga ibuku juga. Usia mereka semua sebaya dengan aku dan Wati. Dan

aku tau pasti kalau mereka semua itu cantik2, tapi apa mereka secantik dan sehebat Wati?
hmmm….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *