Cerita Dewasa Sepupu ku yang Minta Memeknya Di Kocok part 2

Rupanya mbak yuni belum puas dengan hanya seperti itu. “dek coba kamu pegang memeknya mbak  di usap-usap biar cepet sembuh soalnya memeknya mbak gatal”. aku pun mengusap vaginanya  rasanya halus banget, hangat dan empuk. ku lihat mata mbak yuni merem melek merasakan geli di daerah vaginanya. “dek sekarang coba kamu masukin jari kamu ke memeknya mbak” perintah mbak yuni. aku bingung, aku tidak melihat ada lubang disana, hanya gundukan vagina dengan sebuah lekukan garis yang membelah tepat ditengah vaginanya. rasa keingin tahuanku makin menjadi, libidoku makin tinggi dan penisku pun bertambah tegang. lalu aku menguak belahan vaginanya dengan jari-jari mungilku. ngentot

Sungguh menakjubkan pemandangan di dalam bagian dalam vaginanya berwarna pink dan terlihat basah menebarkan aroma khas vagina. ada daging yang menonjol di bagian atas vaginanya dan kini aku tahu itulah yang dinamakan klitoris, ku lihat juga ada setitik lubang yang ternyata itu adalah lubang kencing, dibawahnya ada sebuah lubang kira-kira sebesar jari telunjukku pada saat itu, mungkin lubang itulah yang dimaksudkan mbak yuni.

Cerita Dewasa Sepupu ku yang Minta Memeknya Di Kocok – Aku langsung memasukkan jari telunjukku ke dalam lubang itu, rasanya hangat dan licin. “ya terus masukin aja jari kamu dek, tapi pelan-pelan aja” kata mbak yuni. akupun memasukkan jariku makin dalam dengan perlahan. semakin dalam jariku semakin terasa panas dan kurasakan sangat licin dan berlendir “ah..sakit dek, pelan-pelan donk..mmh..oh..oh..oh..ya gitu dek, puter-puter aja jari kamu di dalam atau kamu keluar masukin aja jari kamu” desah mbak yuni dengan mata merem-melek. tapi aku keluarkan lagi jariku, aku amati cairan licin yang melumuri jariku, tidak berwarna tapi sangat licin dan aroma khasnya begitu menyengat, bukannya bau, tapi justru aroma itu membuat libidoku makin memuncak. “loh kok dikeluarin lagi dek, masukin lagi donk gak apa-apa kok, ayo donk dek masukin lagi, enak banget neh” kata mbak yuni kesal.

Mbak yuni menekuk kedua lututnya lalu mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar hingga tampak jelas bagian dalam vaginanya. sekali lagi aku masukin jariku kedalam lubang vaginanya. kemudian aku putar-putarkan jariku. mbak yuni memejamkan mata merasakan kenikmatan itu. lalu aku keluar masukkan jariku.

Kulihat mbak yuni menggigit bibir bawahnya yang mungil sembari tetap terpejam. mbak yuni meraih tanganku yang satunya lalu menyuruhku memainkan puting susunya. kini kedua tanganku sama-sama bermain. yang kiri memainkan puting susunya sedangkan yang kanan memainkan vaginanya. mbak yuni tetap terpejam, kedua tangannya memegangi bantal sehingga terlihat ketiaknya yang halus putih dan berkeringat, sungguh sangat seksi.

“mmh..mmh…oh..oh..terus dek jangan berhenti..oh..oh agak dipercepat dikit dek” mbak yuni meracau. aku pun mempercepat gerakan jariku di vaginanya, aku putar-putar, aku keluar masukkan begitu seterusnya. desahan mbak yuni makin kencang. “oh..oh..lebih cepat dek”, gerakan jariku yang tadi sudah cepat kini lebih ku percepat lagi hingga vaginanya berbunyi karena bergesekan dengan dengan jariku yang bergerak sangat cepat.ceplok…ceplok..” bunyi itu makin keras dan cepat seiring dengan gerakan jariku. “mmh..mmh..enak banget dek..terus..terus..oh..oh..” mbak yuni meracau tidak karuan. tubuhnya menggelijang tidak beraturan, wajahnya memerah, keringatnya bercucuran, pinggulnya terangkat ke atas, bergerak ke kanan ke kiri, tangannya makin erat memegangi bantal, desahannya makin keras seperti orang kesetanan ngentot

Cerita Dewasa Sepupu ku yang Minta Memeknya Di Kocok – Sesekali tubuhnya tersentak dan sentakan paling hebat membuat lutut kanannya yang ditekuk kini lurus kembali. pingulnya bergerak makin tak beraturan, pahanya yang kanan merapat ke paha yang kiri hingga jariku sempat terlepas dari vaginanya tapi aku masukkan kembali dengan sangat cepat. pinggulnya terangkat sekali lagi. mencondong ke arak kiri, kurasakan jariku seperti tersedot kedalam vaginanya. dinding-dinding vaginanya menekan jariku kuat sekali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *