Sexual abuse, atau pelecehan seksual, merupakan bentuk kekerasan yang melibatkan eksploitasi seksual terhadap seseorang tanpa persetujuan mereka. Bentuk-bentuk pelecehan ini dapat mencakup kontak fisik yang tidak senonoh, eksploitasi seksual melalui ancaman atau kekerasan, atau pelecehan non-fisik seperti pelecehan verbal atau psikologis.
Pelecehan seksual sering kali terjadi dalam konteks yang melibatkan ketidaksetaraan kekuasaan antara pelaku dan korban, seperti dalam hubungan interpersonal, institusi pendidikan, tempat kerja, atau bahkan di lingkungan online. Hal ini tidak hanya merusak secara fisik, tetapi juga dapat memiliki dampak psikologis yang serius, termasuk stres kronis, gangguan tidur, kecemasan, depresi, dan trauma jangka panjang.
Langkah-langkah untuk melindungi individu dari sexual abuse termasuk pendidikan yang ditingkatkan tentang batasan pribadi, kesadaran akan hak-hak individu, serta penegakan kebijakan dan hukum yang ketat terhadap pelaku pelecehan seksual. Ketersediaan dukungan dan akses terhadap layanan konseling dan rehabilitasi juga krusial untuk membantu korban memulihkan diri dan membangun kembali kepercayaan diri mereka.
Pentingnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sexual abuse dan mempromosikan budaya yang menghargai kesetaraan gender serta menghormati integritas fisik dan emosional setiap individu tidak dapat dilebih-lebihkan. Dengan demikian, kita dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman, mendukung, dan inklusif bagi semua orang, di mana setiap individu dapat hidup tanpa takut akan pelecehan seksual.