Cerita Sex – Perkenalan Ambisi Sex Part 3

Silfie, kita santai di sini aja ya… mungkin sampai sore atau kita pulang setelah magrib nanti, kamu mau..” pinta Ropik.

“Aku setuju saja Ropik, terserah kamu.” Sex

Setelah makan siang, kami ngobrol-ngobrol dan Ropik membaringkan badanku di tempat tidur. “Selfie, kamu mau kan melakukannya sekali lagi untukku.” Aku setuju. Sebenarnya inilah yang membuatku berpikir malamnya apa yang akan kami lakukan berikutnya.

Ropik berdiri di depanku, dan melepaskan kancing kemejanya satu persatu, dan membuka celana panjang yang dipakainya. Terlihat sekali lagi dan sekarang lebih jelas lagi kepunyaan Ropik daripada malam kemarin. Ternyata kepunyaan Ropik lebih besar dari yang kubayangkan. Dan, dalam sekejap Ropik sudah terlihat bugil di depanku.

Ropik memelukku erat-erat dan membangunkanku dari tempat tidur. Sambil mencium bibirku, Ropik menarik ke atas baju kaos ketat yang kupakai. Dan memelukku sambil melepaskan ikatan BH yang kupakai. Dan pelan-pelan tangan Ropik mengelus susuku yang sudah keras. Dan lama -kelamaan tangan Ropik sudah mencapai reitstleting celanaku dan membuka celanaku.

Dan menurunkan celana dalamku. Aku masih posisi berdiri, dan Ropik jongkok tepat di depan vaginaku. Ropik memandangku dari arah bawah. Sambil tangannya memeluk pahaku.

“Selfie, bodi kamu bagus sekali.”

Ropik sekali lagi memperhatikan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat dan menciumi aroma vaginaku.

“Selfie, seandainya hari ini perawanmu hilang, kamu bagaimana.”

“Terserah kamu Ropik, aku tidak peduli tentang perawanku, aku ingin menikmati hari ini, denganmu berdua, dan aku kepengen sekali melakukannya denganmu..”

Akhirnya aku pasrah apa yang dilakukan oleh Ropik. Kemudian Ropik meniduriku yang sudah tidak memakai apa-apa lagi. Kami sudah sama-sama bugil. Dan tidak ada batasan lagi antara kami. Ropik bebas menciumiku dan aku juga bebas menciumi Ropik.

Kami melakukannya sama-sama dengan nafsu kami yang sangat besar. Baru pertama kali ini aku melakukannya seperti hubungan suami istri. Ropik menciumi seluruh tubuhku mulai dari atas turun ke bawah. Begitu bibir Ropik sampai di vaginaku yang sudah sangat basah, terasa olehku Ropik membuka lebar vaginaku dengan jari-jarinya.

Ah… nikmat sekali. Seandainya aku tahu senikmat ini, ingin kulakukan dari dulu. Ternyata Ropik sudah menjilati klitorisku yang panjang dan lebar. Dengan permainan lidahnya di vaginaku dan tangan Ropik sambil meremas susuku dan memainkan putingku, aku rasanya sudah sangat enak sekali. Sex

Sepertinya tidak kusia-siakan kenikmatan ini tiap detik. Ropik sekali-kali memasukan jarinya ke vaginaku dan memasukkan lidahnya ke vaginaku.

Akhirnya dengan nafsu yang sudah tidak bisa kutahan lagi, kukatakan pada Ropik. “Ropik, masukkan punyamu ke punyaku ya… masukannya pelan -pelan,” pintaku. Ropik lalu bangkit dari arah bawah. Dan menciumi bibirku.

“Selfie, kamu sudah siap aku masukkan, apa kamu tidak menyesal nantinya.” “Tidak Ropik, aku tidak menyesal. Aku sudah siap melakukannya.”Lalu Ropik melebarkan kakiku dan terlihat jelas sekali punya Ropik yang sangat besar sudah siap-siap untuk masuk ke punyaku. Vaginaku sudah basah sekali. Dan kubimbing penis Ropik agar tepat masuk di lubang vaginaku.

Pertama-tama memang agak sakit, tapi punyaku sepertinya sudah tidak terasa lagi akan sakit yang ada, lebih banyak nikmatnya yang kurasakan. Dengan dorongan pelan dan pelan sekali, akhirnya punya Ropik berhasil masuk ke dalam lorong kenikmatanku.

“Oh… enak sekali,” jeritku.

Terasa seluruh lorong dan dinding vaginaku penuh dengan penis besar kepunyaan Ropik. Dengan sekali tekan dan dorongan yang sangat keras dari penis Ropik, membuat hari itu aku sudah tidak perawan lagi. Ropik membisikkan sesuatu di telingaku, “Selfie, kamu sudah tidak perawan lagi.”

“Ngga apa-apa Ropik, jangan dilepas dulu ya…”

“Terus Ropik, goyang lebih kencang, aku enak sekali..” Dengan posisi aku di bawah, Ropik di atas, kami melakukannya lama sekali. Ropik terus menciumi susuku yang sudah keras, penis Ropik masih terbenam di vaginaku. Akhirnya puncak kenikmatanku yang pertama keluar juga.

“Ropik sepertinya aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar.”

“Keluarin terus Selfie, aku tidak akan melepaskan punyaku.”

“Ropik, aku tidak tahan lagi… a..ahh… aaahh.. aku keluar Ropik, aku keluar.. keluar Ropik..enaak sekali, jangan berhenti, teruskan… aaaa… aaaa..” Pada saat orgasme yang pertama, Ropik langsung menciumi bibirku. Oh… benar -benar luar biasa sekali enaknya. filmbokepjepang.com

Akhirnya aku menikmati kehangatan punya Ropik dan aku masih memeluk badan Ropik. Walaupun udara di kamar itu sangat dingin, tapi hawa yang kami keluarkan mengalahkan udara dingin.

“Selfie, aku masih mau lagi, tidak akan kulepaskan… sekarang aku mau posisi enam sembilan. Kamu isap punyaku dan aku isap punyamu.”

Kemudian kami berubah posisi ke enam sembilan. Ropik bisa sangat jelas mengisap punyaku. Dan kelihatan kliotorisku yang sangat besar dan panjang.

“Selfie punyamu lebar sekali.”

“Isap terus Ropik, aku ingin mengeluarkan sekali lagi dan berkali-kali.”

Aku terus mengisap punya Ropik sementara Ropik terus menjilati vaginaku dan kami melakukannyasangat lama sekali. Penis Ropik yang sudah sangat keras sekali membuatku bernafsu untuk melawannya. Dan permainan mulut Ropik di vaginaku juga membuatku benar-benar terangsang dan sepertinya saat-saat seperti ini tidak ingin kuakhiri.

“Ropik… aku mau keluar lagi… aku tidak tahan lagi honey…”

“Tahan sebentar Selfie, aku juga mau keluar..”

Tiba-tiba Ropik langsung merubah posisi. Aku di bawah dan dia di atas. Dengan cepat Ropik melebarkan kakiku, dan oh.. ternyata Ropik ingin memasukkan penisnya ke vaginaku. Dan sekali lagi Ropik memasukkan penisnya ke vaginaku. Walaupun masih agak sulit, tapi akhirnya lorong kenikmatanku dapat dimasuki oleh penis Ropik yang besar.

“Dorong yang keras Ropik, lebih keras lagi,” desahku. Ropik menggoyangan badannya lebih cepat lagi.

“Iya Ropik, seperti itu… terus… aaa..aaa… enak sekali, aku mau melakukannya terusmenerus denganmu..”

“Selfie, aku sudah tidak tahan lagi… aku mau keluar…”

“Aku juga Ropik, sedikit lagi, kita keluar sama -sama ya… aaa..”

“Selfie… aku keluar..”

“Aku juga Ropik… aaa… aa… terasa Ropik, terasa sekali hangat spermamu..”

“Aduh, Selfie… goyang terus Selfie, punyaku lagi keluar…”

“Aduh Ropik… enak sekali…”

Bibirku langsung menciumi bibir Ropik yang lagi dipuncak kenikmatan. Tak lama kemudian kami sama-sama terdiam dan masih dalam kehangatan pelukan. Akhirnya kami mencapai kenikmatan yang luar biasa. Dan sama-sama mengalami kenikmatan yang tidak bisa diukur.

“Selfie… spermaku sekarang ada di dalam punyamu.”

“Ia Ropik…”

Tidak lama kemudian, Ropik membersihkan cairan spermanya di vaginaku.

“Selfie, kalo kamu hamil, aku mau bertanggungjawab.”

“Iya Ropik..” jawabku singkat.

Akhirnya kami mandi sama-sama. Di kamar mandi kami melakukannya sekali lagi, dan aku mengalami kenikmatan sampai dua kali. Sekali keluar pada saat Ropik menjilati vaginaku dan sekali lagi pada saat Ropik memasukkan penisnya ke vaginaku. Ropik pun mengalami hal yang sama.

Sorenya kami melakukannya sekali lagi. Kali melakukannya berulang kali. Dan istirahat kami hanya sebentar, tidak sampai satu jam kami sudah melakukannya lagi. Benar-benar luar biasa. Aku pun tidak tahu kenapa nafsuku begitu bergelora dan tidak mau berhenti.

Kalau dihitunghitung dalam melakukan hubungan badan, aku sudah keluar 8 kali orgasme. Dan kalau hanya sekedar diisap oleh Ropik hanya 3 kali. Jadi sudah 11 kali aku keluar. Sementara Ropik sudah 7 kali.

Malamnya tepat jam 8.30 kami keluar dari penginapan. Padahal jika dipikir-pikir, hanya dalam waktu dua hari saja aku sudah melepaskan keperawananku ke seseorang. Dan sampai sekarang hubunganku dengan Ropik bukan sifatnya pacaran, tapi hanya bersifat untuk memuaskan nafsu saja. Dan, baru kali ini aku bisa merasakan tidur yang sangat pulas sesampainya di rumah.

Besoknya aku harus sekolah seperti biasa dan tentunya dengan perasaan senang dan ingin melakukannya berkali-kali. Seperti biasa setiap tanggal 20, aku datang bulan. Dan kemarin (tanggal 20 Februari 2001) ini aku masih dapat. Aku langsung menelepon Ropik sepulang dari sekolah.

“Ropik, aku dapat lagi, dan aku tidak hamil.”

“Iya Selfie… syukurlah…”

“Ropik, aku ingin melakukannya sekali lagi, kamu mau Ropik..”

Dan, ternyata kami bisa melakukannya di mana saja. Kadang aku mengisap penis Ropik sambil Ropik menyetir mobil yang lagi di jalan tol. Dan setelah cairan sperma Ropik keluar yang tentunya semua kutelan, karena sudah biasa, setelah itu tangan Ropik memainkan vaginaku. Kadang juga sebelum pulang aku tidak lagi mencium bibir Ropik, tapi aku mengisap kepunyaan Ropik sebelum turun dari mobil, hanya sekitar 2 menit, Ropik sudah keluar.

Dan aku masuk rumah masih ada sisa-sisa aroma sperma di mulutku. Di tiap pertemuan kami berdua selalu saling mengeluarkan. Jika kami ingin melakukan hubungan badan, biasanya kami menyewa penginapan dari siang sampai sore dan hanya dilakukan tiap hari sabtu karena pada saat itu sepulang sekolah Ropik langsung mengajakku ke penginapan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *