Ceria Sex – Lama Tak Jumpa

Aida baru kekenal sore tadi melalui ponsel seseorang bernama Ivi yang dulu kutahu seorang bar girl (di Jawa Tengah sebutannya PK, alias Pemandu Karaoke) yang kerja di salah satu kafe di sebuah kota yang ada di Jawa Tengah. Aida adalah teman kost Ivi yang ternyata sudah pindah kerja di Surabaya.
Baru 2 bulan Aida putus dengan pacarnya. Dan besar kemungkinan Aida telah kecanduan sex, sehingga setelah 2 bulan tak pacaran ia merindukan ML dengan pria. Siang tadi, saat aku mengerjai Ivi dengan SMS-SMS sex, Aida yang pegang hpnya. Sudah 2 hari ini aku kembali mengerjai Ivi setelah berbulan-bulan tak kukerjai karena ternyata Ivi tak menggubrisnya. Eeeeh, gak tahunya nyantol di Aida.

Dan inilah kisah bagian kedua dari SMS-SMSku dengan Aida. Aida memulai SMSnya ketika aku jadi driver kawanku yang sedang kuajak giting. Sehingga tak kubalas. Setibanya di rumah, baru kubalas hingga sampailah pada bagian berikut ini:

“Selain SMS-an ma aku, ngapain lagi.”

SMS Aida ini melayang ke hapeku pada Minggu dinihari.

Aku balas, Sex 

“Ni lagi maen poker di internet. Mau buka situs porno, lelah melototin terus.”

“Entar konak lagi lho….!!”

“Sekarang kamu dong yang bisa bikin konak aku. Nih lagi tunggu SMS-mu yang gituan. Kan kamu lbh pengalaman dariku.” “Pengalaman dari mana, aku aja baru tau kalau bisa muasin lwat SMS. Yang pengalaman kan kamu..”

Aku bingung memulainya. Semula mau kukorek keperawanan dia lepas pada usia berapa. Tapi kupikir, gak enak memulai dari situ. Mungkin itu nanti kusisipkan di tengah-tengah. “Kamu pake pakean apa? Daster pendek dan transparan gak beib? Pake daleman gak sih?”

“Aku pake baju terusan sepaha. Aku tadi kan bilang, kalau dah di kamar aku gak pernah pake daleman. Mang napa?”

“Kamu duduk sandar. Kaki tekuk stengah terbuka, sperti posisi mau melahirkan. Bayangkan: aku ndelosor di kakimu dan mulai menciumi dari ujung kakimu.” Aku mulai memancingnya, karena ia memang baru pertama kali nyoba SMS sex. Kulanjut, “Udah bisa bayangin?”

“Ini aku lagi tiduran. Kakiku kebuka. Punyaku terasa dingin.” “Bayangin lagi: dastermu mulai menyingkap dari bawah oleh tanganku yang merabai betis hingga pahamu. Kukecupi lututmu. Naik ke betismu, sementara tanganku merabai pahamu dengan elusan. Nikmatilah.”

“Udah dunk. Jangan mulai lagi !!! Jangan nakal !!!”

“Emang kalau nakal, napa coba?” Kuikuti saja alur yang dia kehendaki. Biar ada aroma romannya. “Kakiku bener-bener terasa merinding nich..,” ia melanjutkan. Sepertinya ia sudah masuk. Aku ingin tahu, “Trus, kamu sekarang gi ngapain? Tanganmu lagi berbuat apa?”

Aku ingin nampak jelas, sehingga fantasi onaninya seolah benar-benar nyata.

“Lagi megangi kakiku yang terasa merinding. kamu ndiri? Dah ngebayangin yang aneh-aneh ya.”

“Aku bayangin yang nyiumin kakimu itu. Kalo kamu dah ngebayangin sampe mana?”

Benar-benar perlu bimbingan. Sehingga harus dituntun untuk bisa memancing gairahku melalui sms sex. Maklum, melalui sms sex aku mungkin yang lebih jago dari dia yang kerap melakukan langsung dengan pacarnya.

“Kamu meraba kakiku dengan lembut dan nakal.”

“Terus?”

Aku terus menuntunnya untuk bisa mengeluarkan fantasi seks dia dengan liar.

“Semuanya terasa lembut,” balasnya. “Kakiku jadi sedikit terangkat nih.” “Cuma negbayangin ciumannya dah bikin ku merinding.”

Merasakan gairahnya mulai menaik lagi, aku balas,
“Aku melanjutkan ciumanku ke pahamu. Dastermu makin tertarik ke pinggang. Aku menikmati lembutnya kulit pahamu, sementara jari-jari tanganku mencari-cari rerumputan di perbukitan yang basah.” filmbokepjepang.com

“Sebelum terjun ke kawah vaginamu,” SMSku berikutnya,

“jariku sempat menggoda tebing di atas bibir kawah. Kugelitik sambil ku kecup pahamu Sex .”

Aku semula sempat kebingungan memberi istilah apa untuk Janelyn12 clitoris. Aku sebelumnya sering menyebut itil ke dia. Tapi dalam SMS sex kali ini aku hendak menggunakan bahasa perumpamaan. Ketemulah tebing untuk menyatukan kosa kata

“kawah” buat tengah-tengah diantara bibir-bibir vagina.

Pulsa habis. SMS yang menanyakan keadaannya –Tanganmu dah sampe memek belum- tak terkirim.

“Aku pengen denger suaramu. Kalo diijinkan, aku ganti nomor IM3 dg pinjam adekku. Ini baru aja beli pulsa Simpati, karena tadi abis. Makanya agak telat balas SMS.” “Ga mau. Tahan dulu biar tambah penasaran.” “Hadow. Oc dhe kuikuti maumu. Apa sih yang tidak buat dirimu daripada dirinya, kakakakaka….”

“Kamu masih bisa tahan kan? Ternyata bener kata kamu, meskipun lewat SMS bisa bikin merinding.” “Ya masih sih. Ga kan berikan kenikmatan ini ke orang lain sbelum dirimu. Apalagi Ipi bilang, kamu putih dan cantik ya.”

“Aku biasa aja kok.”

“Rambut kamu panjang gak?”

“Sebahu… Kok masih dingin ya. Padahal AC kamar dah aku kecilin.”

“Jangan-jangan kamu gejala demam Say?”

“Ga aaah. Aku sehat-sehat aja kok!!! Mungkin bajuku yang terlalu tipis dan gak pakai selimut.”

“Coba telanjang di bawah selimut!”

“Terus…? Ntar kalau tambah dingin gimana?”

“Kan dah pake selimut.”

“Ya dheh, kucoba.”

“Sekarang gimana rasanya?”

“Terasa nyaman. Tidur telanjang cuma pakai selimut.”

“Sekarang coba, remas-remas susumu.”

“Terus…”

“Raba-raba terus sampai kamu merasa ingin memilin putingmu. Biar tambah hot, beri ludah sebagai pelumas. Trus lakuin!” “Sampai tanganmu pengen menyentuh memekmu,” sambung SMSku dan, Nikmatilah!!” “Hayoo, kamu ngebayangin apa?”

“Aku gak bayangin apa-apa kecuali apa yang kamu lakuin sekarang. Bagiku, menyaksikan kamu menikmati onanimu, itu yang ada dalam bayanganku.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *