Cerita Sex Mesum Fiksi Tina Talisa Part 3

Pelan-pelan Tina menekan kebawah dan memasukan penisku ke luang sorgawinya. Mili demi mili, penisku masuk .. dengan menhanan perih dan meringis Tina sesekali melumat bibirku.

 

“Dorong Han …. Dorang tapi pelan …”

 

Aku menurutinya .. Sex

 

“Tak kusangka .. wanita seseksi ini dilupakan oleh ..” Tina menutup mulutnku dengan bibirnya

 

“Jangan kau sebut dia lagi .. aku malam ini istrimu Han …”

 

Dengan sekali sentakan .. amblaslah penisku ke dalam vagina Tina Talisan. Pekikan keras bersamaan kami keluarkan ..

 

“Auuuuuuuhhhhhhhh …” pekikku keras. Remasan dinding vaginanya pada penisku serasa mengurut urut dan terasa sangat panas.

 

Aku kembali melumat bibir Tina kemudian tangaku meremas buah dadanya yang menggelantung di depanku

 

“Kita genjot bareng ya Han ..

 

Kami berpacu dengan posisi seperti itu .. memang ini posisi keinginanku sejak awal ingin menyebutubhi Tina Talisa

 

Kami lalu salaing memompa, tanganku aktif meremas buah dadanya yang membusung padat, Tina bergoyang dipangkuanku … kakinya kemudian menyilang dipinggangku .. jepitannya pada vagina cukup kuat sekali, penisku serasa diremas-remas dengan keras

 

“Tina … vagina keras banget meremas penisku .. aku bisa nggak tahan nih” Sex

 

“Awas kau Han kalo keluar duluan .. “ujarnya sambil mencari bibirku..

 

Kami saling memacu penuh berahi dengan bercucuruan keringat .. menit dengan menit kami saling memompa. Lebih dari lima menit kami saling memadu cinta penuh hsarat.

 

Tina seakan mempercepat gejotan dan aku meladeninya Sex

 

“Han .. aku kayaknya .. mau sampai ..” uajnya dengan terengah-engah …

 

“Genjot terus Tina, sayang ..”

 

“Ya sayang … “

 

Tina mempercepat genjotannya …tak lama keudian dia melneguh sangat keras .. tubuhnya melengkung dan buah dadanya sungguh membusung sangat padat .. kuremas buah dadanya untuk memberikan sensai orgasme agar lebih optimal .. penisku juga aktif menyodok keras,

 

“Han …. Akkkkkkkkkkuuuuuu… sammmmpaaaaai……..auuuuuuuuuuuu”

 

Semprotan air maninya benar-benar dashyat membasahi penisku jepitannya yang semakin meremukan penisku .. siraman yang menyejukan … namun aku masih bisa mengontrol orgasmeku agar tidak keluar duluan.

 

Tina lemas dalam pelukanku ketika mencapai puncaknya, tubuhnya lunglai dalam pelukanku, nafas kami terengah-engah.

 

Kubiarkan Tina Talisa menikmati orgasmenya. Lalu kuangkat tubuhnya dan kutidurkan tanpa melepaskan penisku pada lubang kenikmatannya yang menjepit keras penisku. Penisku serasa dijepit sambil diremas-remas. Aneh memang .. wanita secantik dan semontok Tina Talisa suaminya malah meninggalkannya hanya demi sebuah pekerjaan, dinikmati saban hari pastilah lebih nikmat.

 

Kutindih wanita itu, kini Tina dibawah tubuhku, kedua kakinya menjepit pinggangku walau tidak keras karena masih terpengaruh orgasmenya.

 

“Han … enak banget … ntar kita lanjutin ya … keluarkan manimu dalam vaginaku ..”

 

“Kau jorok banget Tina “ timpalku sambil tersenyum.

 

Tina tertawa.

 

“Han … andai bisa tiap hari begini enak ya ..”

 

“Aku mau kok tiap hari menyetubuhimu …. “

 

“Andai bisa Han … “ ujarnya penuh harap

 

“Akan kita atur Teh .. tapi kau janji memegang rahasia kita Tina ..”

 

Aku mulai bergerak menarik pantatku dan mendorongnya pelan, Tina merintih rintih

 

“Oh … enaknya penismu Han .. terus ..”

 

Ku sodok lubangnya dengan penisku dengan keepatan sedikit cepat dan mulutnya mencari bibirku dan kulumat dengan penuh nafsu, tangan Tina memelukku dan mengelus elus pungungku.

 

Tanganku tak tinggal diam meremas buah dadanya sambil aku terus menyodok dengan tusukan bervariasi membuat Tina semakin menggelinjang bak cacing kepanasan, tubuh kami kembali bercucuran dengan penuh keringat. Pergumulan kami berpacu dengan waktu dan hujan dengan deras, erangan kami bersahutan ketika sodokanku mencapai terdalam lubang kenikmatan Tina Talisa. Jepitan kakinya dipererat menambah sesaknya penisku dalam lubangnya.

 

“Tina …sayang ..”

 

“Ya .. sayang …”

 

“Goyanganmu enak sekali Tina ..”

 

Tina malah menarik kepalaku dan kami kembali saling melumat adu bibir, bokongku tetap bekerja menyodok nyodok.

 

“Han .. aku nggak tahan nih … kau memang hebat Han .. terus Han … terus “

 

Aku memacu tubuhku menyetubuhi presenter ini, kupercepat sodokanku dan Tina semakin menjerit tak karuan.

 

“ Han .. aku … aku ….ah .. oh enaknya ..” ucapnya meracau.

 

Aku merasa ada yang mendesak dari atas penisku, tampaknya aku akan keluar juga, kupercepatnya, buah dada Tina Talisa bergerak turun naik mengikuti irama sodoku.

 

“Oh … Tina .. presenterku .. aku juga mau keluar “

 

“ Kita keluar sama sama sayang ..”

 

Kami mempercepatkan reaksi kami, tak lebih dari lima menit jebolah tanggul Tina memuncratkan air kewanitaannya disusul semprotan maniku.

 

“oohhhhhhhh ………… Tinaku ……. Aku keluar…”

 

“Uhhhhhhhh … aku jugaaaaa….. Han …….” Ujarnya melemas

 

Crattttttt……cratttttttt ….cratt……. beberapa kali aku menembakan peju ke rahim Tina Talisa.

 

Kami lemas mencapi orgasme. Tubuh kami masih saling memeluk dan aku menindihnya.

 

Kami terdiam cukup lama setelah bercinta sejak mulai pukul 8 malam. Jam masih menunjukan pukul 10 malam, jadi masih banyak waktu yang akan kami habiskan malam itu memadu cinta dan birahi

 

Tina mendorong tubuhku dan bangkit dari ranjang kemudian berdiri dan keluar dari kamar dengan memakai selimut.

 

Aku hanya diam termangu dan menyangka bisa menyetubuhi wanita secantik Tina Talisa. Ternyata wanita itu hyperseks juga hanya saja salah mendapatkan suami, ketika ditinggal pergi pastilah dirinya merasa kesepian.

 

Aku bangkit dari ranjang dan menacri Tina, ternyata Tina ke dapur dan hendak membuat minuman untuk kami berdua, aku yang berada di belakang langsung saja memeluknya dan tanganku menuju ke dadanya dan meremasnya

 

“Kau tak tahan juga akan buah dadaku ya Han ..”

 

“Aku suka buah dadamu Tina … “

 

Tanganku meremas dan memilin kedua puitngnya dan memberikan ciuman lewat belakang kepalanya. Kutarik seimutnya agar lepas. Tubuh polos, putih mulus dan penisku terjepit di belahan selakangannya menambah sensasiku.

 

Aku ingin menyetubuhi di meja dapur.

 

“Kita ke kamar sayang .. kita puaskan sampai pagi sampai kita kelelahan”

 

“Aku ingin menyetubuhi dirimu di sini sayang ..” bujukku penuh nafsu

 

Kudorong Tina agar membungkuk, kuangkat satu kakinya ke meja

 

“Han … kau mau aku apakan .. ah … kau memang banyak variasi “

 

Aku berjongkok kemudian langsung menjilati vagina Tina Talisa. Aku bermain disitu sampai bener-bener basah lubang kenikmatan Tina Talisa dan agar merekah biar aku bisa menyodokan penisku dalam dalam. Kuremas bokongnya yang semlohei itu, sungguh sintal sekali wanita ini. Sayang kalo hanya dilewatkan sekali.

 

Aku lalu berdiri dan membasahi penisku dengan ludahku lalu kutusukan dari belakang.

 

Blessss…

 

“Auh ……… pelan pelan, sayang “ rintih Tina menerima sodokanku

 

“Enak khan … “

 

Lalu aku menyodokan bokongku, setiap sodokan kusertai dengan remasan pada buah dadanya yang bergoyang seirama dengan goyangan tubuh kami. Menit demi menit sodoakanku kian cepat. Tanganku bergerilya kemana mana, sedang Tina merintih rintih

 

“Ampun Han .. ampun sayang .. aku nggak kuat …”

 

“Tahan .. Tina … aku juga mau keluar bareng lagi …”

 

amKami memacu dengan penuh nafsu, tubuh mengkilap Tina Talisa berpadu dengan temeram lampu dapur membuat semakin indah persetubuhan kami.

 

“Oh .. nikmatnya tubuh cewek ini walau sudah nggak perawan ..” batinku berteriak

 

Kusodok dari belakang tubuh Tina dan suara derik meja bergeser menambah enaknya menyetubuhinya.

 

Lama lama aku mempercepat sodokannku, tusukan dari belakang itu membuat aku cepat keluar. Terbukti aku semakin nggak tahan menyemprotkan maniku ke lubangnya

 

“Ayo Han .. aku nggak tahan … “

 

Kami saling memacu dengan penuh birahi, remasan pagutan dan elusan semakin membuat amalam itu semakin indah.

 

Akhirnya kami keluar bersama sama dan tubuh Tina lemas terkulai di meja, sedang penisku memuncratkan isinya ke dalam rahimnya

 

“Han .. terima kasih ya …

 

“Sama sama .. sayang ..” ujarku memberi kecupan pada dahinya. Setelah merasa kuat, kupondong wanita itu dalam tanganku.

 

“Kita lanjutkan di kamar lagi sayang .. “ kataku sambil melumat bibirnya

 

“Baiklah sayang .. kayaknya aku dah nggak kuat lagi sau ronde sayang .. walau kau keluar tapi masih sanggup untuk bermain”

 

Kami malam itu saling memacu birahi, tubuh kami lemas setiap kali mencapai orgasme, kami bercinta sampai jam 3 dinihari, ketika aku sudah tidak kuat lagi, sedang Tina lemas tak berdaya menindih tubuhku. Berbagai gaya kami lakukan malam itu.

 

Aku bangun ketika matahari menerpa kepalaku. Kubuka mataku dan kulihat Tina sudah rapi

 

“Mau kemana Teh .. ?’

 

“Aku ke kantor dulu .. kamu mandi sana ya .. aku tunggu… ntar siang kita lanjutin ya ..”

 

“Teh .. kau cantik sekali ..”

 

“Kau ganteng juga, sayang ..”

 

Tina memberikan aku kecupan manis di bibirku, namun tangannya meremas penisku yang tertutup selimut.

 

Tina berdiri … namun tanganku nakal meremas bokongnya. Tina malah tersenyum.

 

“Semua dah aku siapkan ya .. makan tinggal ambil .. yang penting cepat mandi dan makan dan kita pergi “

 

Tolong jempolnya bro :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *