Perkenalkan namaku Ray, 178cm – 75kg, kulit sawo matang dan rajin olahraga :D.
Kisah ini terjadi sudah cukup lama tepatnya bulan Juni 1996 di kota pendidikan Yogyakarta. Saat itu umurku masih 18 tahun.
Awalnya tanpa sengaja dan tanpa rencana sama sekali, karena tujuanku ke kota gudeg ini sebenarnya untuk ambil formulir
pendaftaran sebuah perguruan tinggi negeri di kota tersebut. Kebetulan saat itu memang aku baru menyelesaikan pendidikanku
di sebuah SMK yang cukup elit di selatan Jakarta. Sex
Hasrat yang besar untuk melanjutkan kuliah di kota gudeg semakin besar karena kebetulan beberapa teman sekelasku juga ingin
melanjutkan studi disana. Maka dengan semangat 45 setelah mendapat izin dari orangtua, akupun berangkat ke YK dengan naik
kereta senja utama. Aku tiba di kota gudeg tersebut kira2 pukul 04.00 dinihari, kebetulan rumah pamanku tidak jauh dari stasiun
tugu dan bisa dicapai hanya dengan berjalan kaki saja. Maka setiba disana, dengan langkah santai tapi tetap bersemangat, aku pun
berjalan kaki ke rumah pamanku.
Kira2 30 menit kemudian akupun tiba dirumah pamanku yang cukup megah. Ternyata paman dan bibiku sudah menunggu di teras
rumah, mereka sedang santai ngobrol sambil menyantap pisang goreng setelah sholat subuh. Akupun disambut dengan hangat
karena sudah cukup lama juga aku tidak berkunjung kesini. Saat sedang bercengkerama dengan santai, tiba2 muncul makhluk
manis berdaster batik biru dengan potongan yang lumayan menggoda iman jiwa mudaku dan terutama jiwa muda roy junior
dalam celanaku.
“Weiyyyy… tamu adoh wis teko tho..” (heyy.. tamu jauh dah sampe toh…), bgitu sapaan pertamanya padaku….
Makhluk manis ini adalah Wati, putri tunggal paman dan bibiku yang memang sangat akrab denganku. Usianya hanya setahun
lebih tua dariku. Wajahnya sangat cantik, mirip2 dengan Mikha Tambayong gitu deh, dengan tinggi hampir 170cm, ternyata saat ini
dia sudah memiliki sepasang bukit kembar yang sangat menantang dengan ukuran paling tidak 38B. Kulitnya putih mulus dengan
rambut lurus sebahu. Benar2 seperti bidadari baru mekar deh. Selain itu, sepupuku yang satu ini orangnya manja banget, mungkin
karena dia anak tunggal. Sex
Setelah menyapa, dia langsung memelukku. Aku hanya tergagap saja dipeluk wanita baru mekar ini. Harum tubuhnya terasa sekali
dan karena dia memelukku dengan tiba2 seperti itu, tanpa sengaja buah dadanya menekan dada bidangku dengan lembutnya
yang membuat si Ray junior segera mengulet seperti ular bangun tidur. Untunglah aku pakai celana jeans yang agak longgar, kalo
nggak bisa malu habis aku kalo ketahuan konak didepan paman dan bibiku.
Setelah berbasa-basi sebentar, kemudian aku diajak masuk oleh mereka dan diantar Wati menuju kamar tamu untuk menaruh tas
bawaanku. Didalam kamar, si Wati nyerocos lagi
“Ray, kamu kok jadi keren bgini sih sekarang? perasaan dulu badan kamu gk seatletis ini deh?”
Memang aku sudah sekitar 3 tahun tidak bertemu dengan Wati, dan justru di waktu 3 tahun inilah aku aktif olahraga mulai dari
Renang, Basket, Volley dan Sepakbola.
“Yah… siapa dulu dong, Ray gitu” jawabku sekenanya sambil aku iseng nyium keningnya.
Dicium keningnya Wati nampak senang sekali, photomemek.com “Uh, pagi2 di sun orang ganteng, mimpi apa aku semalam yah?…. hahaha”
ujarnya sambil bercanda. Setelah itu sambil merangkul pinggangku Wati menarikku ke ruang makan, karena ternyata di meja
makan sudah tersaji makanan-makanan lezat untuk sarapan.
Saat makan, tidak henti-hentinya aku dan Wati saling melemparkan joke-joke khas anak muda. Paman dan bibiku juga orangnya
asik-asik diajak bercanda, hingga tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 07.30. Lalu aku pun pamit ke mereka untuk istirahat
dulu, karena semalam tidurku sangat tidak nyaman di kereta karena banyaknya pedagang yang lalu lalang