Cerita Seks Permainan Seks Tante Nakal Dan Brondong Lugu

Bagiku, yang menyenangkan dari sex itu adalah saat kita berkenalan dengan seseorang, lalu tiba-tiba saja saat itu juga merencanakan atau tidak sama sekali direncakanan, untuk melakukan sex. Ya, itu adalah kesukaanku. Bercinta dengan stranger! Orang asing yang baru saja kita kenal. Entah kenapa, bila membayangkan ngesex dengan mereka, nafsuku benar-benar besar. Seks 

Setahun yg lalu aku berkenalan dengan Wahid melalui salah satu aplikasi chat di sosmed. Umur Wahid 6tahun lebih muda dariku. Berondong kalo kata orang-orang. Sering kali aku mendapatkan laki-laki yang umurnya dibawah aku. Entah kenapa, rasanya lebih menarik dibanding dengan laki-laki yang seumuran atau umurnya diatas umurku. Saat itu, dia sering chat aku lewat line.

Saat dia memulai chat, kadang aku balas, dan tak jarang juga aku cuekin dia. Wahid orangnya lumayan sopan. Aku godapun, dia cuma cengengesan. Ok fix. Dia cuma mau berteman, fikirku saat itu. Makanya, saat dia chat, kebanyakan aku biarkan saja. Setelah itu lama dia ga chat aku. Akupun lupa padanya.

Suatu saat, aku lagi boring banget, iseng-iseng aku main hp, tiba-tiba Wahid chat aku.

W : Wahid Seks 
A : Aku

W : “Teteh, apa kabar?” tanya nya, masih dengan gaya nya yang cengengesan.

A : “Hai, aku baik. Gimana kamu?” jawabku.

W : “Baik teteh. Teteh boleh minta no WA? Aku ganti no, soalnya HP ku hilang yang dulu”

Saat itu karna bosanku sedang kumat, maka no WA pun gampang sekali aku berikan.

A :”Aku off ya? WA an aja. Kalo di WA aku OL terus”

Tanpa menunggu jawabannya, aku langsung off dari Line.

Tak menunggu lama, aku pun menyapanya di WA.

A : “Dor.”

W : “Teteh ya?”

A : “Ia sai. Ketemuan yuk? Kita kenal lama tapi kok ga pernah ketemua sih?” tembakku langsung.

W : “Ya teteh nya yang ga pernah ngajak kok, kalo aku sih hayu aja. Hehehe.”

A : “Yaudah besok sabtu gimana? Dimana ya enaknya? Tempat makan?”

W : “Ayo teteh. Di xxx saja gimana?”

A : “Ayookk”

Hari sabtu pun tiba. Aku sudah sampai ditempat yg sudah kita sepakati. Kok rasa nya aku grogi ya? Padahal biasanya santai saja. Tiba-tiba ada seorang cowo dengan tampang manis dan imut mendatangiku dan mengajakku salaman sambil nyengir.

W : “Teteh ya? Aku Wahid” sapanya sambil menyodorkan tangan.

A : “Serius kamu Wahid?” tanyaku sambil mengernyitkan kening.

Rasanya aku ga percaya kalo dia Wahid. Dipoto, wajahnya terlihat laki banget. Wajah laki-laki yang penuh nafsu dan menarik hati. Tapi kenyataannya, dia laki-laki yang manis dan imut.

W : “Iya ini aku Wahid” jawabnya.

A : “Kog beda dengan yg dipoto ya…kamu ternyata manis sekali” kataku jujur.

W : “Idihhh, si teteh baru ketemu udah bikin idung aku terbang. Hahahaha..”

A : “Iya beneran kamu manis banget, aku ga nyangka lho” kataku, sambil memperhatikan wajahnya.

W : “Ah, teteh kecewa ya?” tanyanya.

Aku tersadar akan kelakuanku yang mungkin menyinggung dia.
A ” “Eh, ga kog, malah kalo boleh jujur. Aku suka kamu. Kamu manis sekali” jawabku ceplas-ceplos.

W : “Tuhhh, teteh bikin aku malu lagi”

Di xxx kami berbicara banyak hal. Dari hal biasa sampai menyerempet ke arah sex. Makin lama aku menatapnya, makin aku tertarik padanya. Dia punya sesuatu yang bikin mengairahkan nafsuku birahiku. Dia, mirip perpaduan mantan-mantanku. Hahahahahaha…

W : “Teteh, jangan cari cowo lagi dong. Aku bisa kok jadi temen deket teteh kog kalo teteh berkenan” katanya tiba-tiba.

Wahid tau kalo aku suka banget nyari laki-laki baru untuk diajak kencan, ngesex dan bersenang-senang. Karna aku memberitahunya. Aku yang benar-benar takjub pada wajah manisnya. Cuma melotot dan tersenyum. “Bagaimana ya rasamu?” Kataku dalam hati. Pikiranku tak pernah jauh dari sex, sex dan sex saat pertama kali bertemu dengan laki-laki baru aku ingin mencoba ngesex dengannya. Aku ingin menikmatinya. Hanya itu!

Waktu tak terasa sudah menjelang sore. Aku pamit pulang. Setiba dirumah, kami saling memberi kabar lagi. Tiba-tiba saja, pikiranku ga bisa dikontrol. Nafsu membesar. Ingin rasanya memek ini digesek oleh kontol dia. Tanpa banyak pikir lagi, aku ajak Wahid untuk ketemuan kembali. Dengan godaan-godaan khas ku. Dia pun menjawab mengiyakan ajakkanku. Hmmm…rasanya senang sekali.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *