Cerita Tentang Sex Nikmat dan Mesum Bersama Bibi ku Sendiri part 2

Mulutnya terbuka seakan-akan siap untuk berteriak. Dengan cepat tangan kiriku yang sedang memegang kontolku kulepaskan dan buru-buru kudekap mulut Mbak Ratna agar jangan berteriak. Karena gerakanku yang tiba-tiba itu, posisi berat badanku tidak dapat kujaga lagi, akibatnya seluruh berat pantatku langsung menekan ke bawah, sehingga tidak dapat dicegah lagi kontolku menerobos masuk ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna dengan cepat. bokep

Badan wanita berjilbab itu tersentak ke atas dan kedua pahanya mencoba untuk dirapatkan, sedangkan kedua tangannya otomatis mendorong ke atas, menolak dadaku. Dari mulutnya keluar suara jeritan, tapi tertahan oleh bekapan tangan kiriku. “Aauuhhmm.. aauuhhmm.. hhmm..!” desahnya tidak jelas. Kemudian badannya mengeliat-geliat dengan hebat, kelihatan Mbak Ratna sangat kaget dan mungkin juga kesakitan akibat kontolku yang besar menerobos masuk ke dalam kemaluannya dengan tiba-tiba.

Meskipun Mbak Ratna meronta-ronta, akan tetapi bagian pinggulnya tidak dapat bergeser karena tertekan oleh pinggulku dengan rapat. Karena gerakan-gerakan Mbak Ratna dengan kedua kaki Mbak Ratna yang meronta-ronta itu, kontolku yang telah terbenam di dalam memek Mbak Ratna terasa dipelintir-pelintir dan seakan-akan dipijit-pijit oleh otot-otot dalam memek wanita alim yang montok ini. Hal ini menimbulkan kenikmatan yang sukar dilukiskan.

Karena sudah kepalang tanggung, maka tangan kananku yang tadinya bertumpu pada tempat tidur kulepaskan. Sekarang seluruh badanku menekan dengan rapat ke atas badan Mbak Ratna, kepalaku kuletakkan di samping kepala Mbak Ratna sambil berbisik kekuping Mbak Ratna. “Mbaak.., mbaak.., ini aku Eric. Tenang mbaak.., sshheett.., shhett..!” bisikku.

Cerita Tentang Sex Nikmat dan Mesum Bersama Bibi ku Sendiri – Bibiku yang alim namun montok ini masih mencoba melepaskan diri, tapi tidak kuasa karena badannya yang mungil itu teperangkap di bawah tubuhku. Sambil tetap mendekap mulut Mbak Ratna, aku menjilat-jilat kuping Mbak Ratna dari luar jilbab kausnya dan pinggulku secara perlahan-lahan mulai kugerakkan naik turun dengan teratur.

Perlahan-lahan badan Mbak Ratna yang tadinya tegang mulai melemah. Kubisikan lagi ke kuping Mbak Ratna, “Mbaak.., tanganku akan kulepaskan dari mulut Mbak Ratna, asal Mbak Ratna janji jangan berteriak yaa..?” Perlahan-lahan tanganku kulepaskan dari mulut Mbak Ratna. Kemudian Mbak Ratna berkata,

“Riic.., apa yang kau perbuat ini..? Kamu telah memperkosa Mbak Ratna..!” Aku diam saja, tidak menjawab apa-apa, hanya gerakan pinggulku makin kupercepat dan tanganku mulai memijit-mijit buah dada Mbak Ratna yang masih tertutup jubah tipis, terutama pada bagian putingnya yang sudah sangat mengeras. Jilbabnya yang tersibak semakin membuat wajahnya nampak semakin menggairahkan.

Rupanya meskipun wajah Mbak Ratna masih menunjukkan perasaan marah, akan tetapi reaksi badannya tidak dapat menyembunyikan perasaannya yang sudah mulai terangsang itu. Melihat keadaan Mbak Ratna ini, tempo permainanku kutingkatkan lagi. Akhirnya dari mulut wanita alim berjilbab itu terdengar suara, “Oohh.., oohh.., sshh.., sshh.., eemm.., eemm.., Riicc.., Riicc..!”Cerita Tentang Sex Nikmat dan Mesum Bersama Bibi ku Sendiri – Dengan masih melanjutkan gerakan pinggulku, perlahan-lahan kedua tanganku bertumpu pada tempat tidur, sehingga aku sekarang dalam posisi setengah bangun, seperti orang yang sedang melakukan push-up. Dibawahku terlihat seorang wanita yang alim dan berjilbab, sudah tersingkap jilbabnya dan semakin bergairah kusodok-sodok dengan kontol besarku.

Dalam posisi ini, kontolku menghujam kemaluan Mbak Ratna dengan bebas, melakukan serangan-serangan langsung ke dalam lubang kemaluan Mbak Ratna. Kepalaku tepat berada di atas kepala Mbak Ratna yang tergolek di atas kasur. Kedua mataku menatap ke bawah ke dalam mata Mbak Ratna yang sedang meram melek dengan sayu. Dari mulutnya tetap terdengar suara mendesis-desis. Selang sejenak setelah merasa pasti bahwa Mbak Ratna telah dapat kutaklukan, aku berhenti dengan kegiatanku.

Setelah mencabut kontolku dari dalam kemaluan Mbak Ratna, aku berbaring setengah tidur di samping Mbak Ratna. Sebelah tanganku mengelus-elus buah dada Mbak Ratna terutama pada bagian putingnya, dari balik jubahnya.
“Eehh.., Ric.., kenapa kau lakukan ini kepada bibimu..!” katanya. Sebelum menjawab aku menarik badan Mbak Ratna menghadapku dan memeluk badan montoknya dengan hati-hati, tapi lengket ketat ke badan. Bibirku mencari bibirnya, dan dengan gemas kulumat habis. Woowww..! Sekarang wanita alim itu menyambut ciumanku dan lidahnya ikut aktif menyambut lidahku yang menari-nari di mulutnya.

Cerita Tentang Sex Nikmat dan Mesum Bersama Bibi ku Sendiri – Selang sejenak kuhentikan ciumanku itu. Sambil memandang langsung ke dalam kedua matanya dengan mesra, aku berkata, “Mbaak.. sebenarnya aku sangat sayang sekali sama Mbak Ratna, Mbak Ratna sangat cantik lagi ayu..!” Sambil berkata itu kucium lagi Bibirnya selintas dan melanjutkan perkataanku, “Setiaap kali melihat Mbak Ratna bermesrahan dengan Paman, aku kok merasa sangat cemburu, seakan-akan Mbak Ratna adalah milikku, jadi Mbak Ratna jangan marah yaa kepadaku, ini kulakukan karena tidak bisa menahan diri ingin memiliki Mbak Ratna seutuhnya.” Selesai berkata itu aku menciumnya dengan mesra dan dengan tidak tergesa-gesa.

Ciumanku kali ini sangat panjang, seakan-akan ingin menghirup napasnya dan belahan jiwanya masuk ke dalam diriku. Ini kulakukan agar ia semakin pasrah kuajak ngeseks, karena sudah berhasil dengan beberapa orang cewek lainnya. Rupanya Mbak Ratna akhirnya takluk, sehingga pelukan dan ciumanku itu dibalasnya dengan tidak kalah mesra juga. bokep

Beberapa lama kemudian aku menghentikan ciumanku dan aku pun berbaring telentang di samping Mbak Ratna, sehingga Mbak Ratna dapat melihat keseluruhan badanku yang telanjang itu. “Iih.., gede banget barang kamu Ricc..! Itu sebabnya tadi Mbak Ratna merasa sangat penuh dalam badan Mbak Ratna.” katanya, mungkin punyaku lebih besar dari punya paman. Lalu aku mulai memeluknya kembali dan mulai menciumnya. Ciumanku mulai dari mulutnya turun ke pangkal lehernya yang tidak tertutup jilbab, sembari perlahan kubuka kancing jubahnya sampai perut.

Woooooow!!! Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat. Sepasang buah dada yang putih dan sangat montok. Putingnya yang merah sudah mengeras. Segera mulutku melumat-lumat dan menghisap-hisap kedua buah dadanya, terutama pada kedua ujung putingnya berganti-ganti, kiri dan kanan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *