Ayo Nggun berangkat, nanti keburu hujan lagi ”, ajakku.
Setelah aku mengunNggun pintu rumah, aku segera starter motorku, Anggun-pun lalu duduk membonceng dengan memegang pundakku. Saat itu kira-kira kami baru berjalan selama 10 menit, tiba-tiba dia menegeluh sambil menyandarkan kepalanya di punggungku,

“ Aduh Bang, kok kepala Anggun pusing gini ya Bang ”, keluh Anggun. Saat itu juga, aku segera mengentikan motorku,
“ Wah… kog tiba-tiba kamu pusing, yauda kamu Abang antar pulang aja yah ??? ucapku pura-pura perduli kepada Anggun.
Ketika itu Anggun tampak gelisah, dan bibirnya yang sensual tampak mulai digigit-gigit sengan pelan,

“ Nggk tau nih Bang, yaudah Anggun anteri pulang aja deh Bang ”, jawabnya.
Dengan cepat, kuputar motorku kembali menuju ke arah rumah. Sesampainya dirumah ketika di akan turun dari motor, dia sudah tampak lemas tak berdaya layaknya orang sedang On. Tanpa banyak tanya, Anggun segera ku papah masuk kedalam kamarnya, dan kurebahkan dia di tempat tidur,

“ Aduhh Bang ”, ucap-nya pelan.
Setelah itu tiba-tiba matanya menatapku sayu, sembari dia terus menggigit-gigit bibirnya. Saat itu kedua kakinya masih menggantung di bawah kasur, jadi posisi-nya Anggun mengangkang. Karena Posisi Anggun seperti itu maka celana dalam Anggun saat itu terlihat jelas di mataku. Nampak begitu jelas Vaginanya yang menggembung dari balik celana dalamnya itu.

Karena adik sepupuku yang montok dan cantik ini sudah terkena pengaruh inex yang ku berikan tadi, maka aku memberanikan diri untuk mencoba melepas celanaku, ngentot

“ Bang… Abang mau ngapain melepas celana ? ” ucapnya dengan setengah sadar karena pengaruh Inex tadi.
Lalu setelah celana dan celana dalamku terlepas, nampaklah batang Penisku yang sudah tegak dan besar maksimal itu. Lalu tangan kiriku yang sedang memegang Penis, lalu kuarahkan kepada Anggun,
“ Bang… badan Anggun panas dingin Bang ”, ucapnya berbisik.

Ketika itu aku hanya tersenyum, tangan kananku kemudian meraih tangan Anggun, lalu tangan kirinya Anggun kuarahkan ke Penisku, hingga dia menggenggam batang Penisku. Semula Anggun hanya menggenggam Penisku saja, tapi kemudian dia mulai mengelus dan mengocok-kocok Penisku yang sudah tegak menantang itu,

“ Ouwhhh… terus Anggun… yahh… terus Anggun sayang… ”, kataku sedikit berbisik.
Lalu tanganku langsung melucuti pakaian kerjanya hingga pakaian atasnya terbuka semua termasuk Bra Anggun yang berenda itu. Alamakkk… seksi sekali Anggun ini, gumamku pelan. Payudara Anggun yang membusung dengan puting yang mengeras mancung, nafas Anggun yangsemakin memburu deras-pun mengiringinya.

“ Ouhhhh… Bang… Aghhhh…. ”, gumamnya sambil terus mengelus dan mengocok batang Penisku yang besar dan keras.
Seluruh sudut batang Penisku di dielus dan di reBangnya lembut, termasuk sekeliling biji pelerku dan bulu-bulu jembutnya. Perlahan-lahan kudekatkan wajah ku ke payudaranya yang membusung. Lalu kukecup ringan payudaranya,
“ Ahhhh… Ughhh…. Bang… geliii bang… Sss… Ahhh…” desah Anggun lirih.

Anggun mendesah disaat mulutku mengulum putingnya dengan penuh gairah. Lalu mulai kujamah seluruh permukaan payudara Anggun yang besar, montok dan putih itu. sembari terusku hisap di payudaranya, sesekali kutarik pelan pake gigi. Tanganku bergerak cepat melepaskan rok mini kerjanya, dan celana dalam-nya yang mini serta tipis itu.

Hal itu membuat lutut Anggun dirapatkan, karena menahan gerakan tanganku yang menarik lepas celana dalamnya. Ketika sudah berada di atas lututnya,

“ Kenapa Anggun sayang ? ” tanyaku.
Saat itu dia tidak menjawab, melainkan hanya menatapku dengan mata sayu-nya, Kemudian dia membuka lebar-lebar kakinya, hingga celana dalamnya bisa kulucuti dengan mudahnya. Begitu celana dalamnya kulucuti segera kulihat Vaginanya yang merangsang dihiasi bulu jembut yang Masih jarang namun terlihat ditata dengan rapih.
“ Indah sekali Vaginamu ini Nggun ”, kataku berbisik di telinga kanannya.

Tanpa menjawab, Anggun hanya memejamkan mata dan berkedip mendengar kata-kataku itu. Lalu tangannya yang tengah mengelus-ngelus batang Penisku, segera ku angkat dan kulepas dari batang Penisku. Lalu tangannya ku angkat dan kutaruh disamping kepalanya. Saat itu dia terlihat pasrah saat kubuka pahanya lebar-lebar. Wow, belahan Vaginanya sunguh membuatku semakin terangsang saja.

Lalu,

“ Nggun, sebenarnya sudah lama sekali Abang ingin berstubuh sama kamu”, ucapku tegas. Dengan cepat kudekatkan kepalaku ke permukaan Vaginanya, lalu dengan mantap kujilat permukaan liang Vaginanya,

“Sruppp… Sruppp…”enak dan harum sekali vagina Anggun ini,
“ Sss… Ahhh…. Bang… Ouwhh… terus bang… Aghhh…”, desah Anggun seirama gerakan lidahku yang nakal menjilati liang kenikmatannya.

Ketika itu tangan Anggun menjambak rambutku saat lidahku mulai kutusukan dalam Vaginanya itu, “ Ouwhhh… Bang… Aghhh…”, desah nikmatnya. ngentot

Dengan semangat kujilati terus Vaginanya hingga basah, selang 10 menit kemudian kuhentikan gerakan ku menjilati Vaginanya itu. Keringat dan desahan nafas Anggun seakan berpacu, lalu ku arahkan batang Penisku ke lubang Vagina Anggun. Lalu sesaat kusapu Vaginanya dengan lidahku,

“ Aghhh…. geli sekali Bang… Ughhh….”, desahnya pelan.
“ Ada pa Anggun sayang ?”, tanyaku menghentikan gerakan Penisku di bibir Vaginanya.
“ A…aa… aku masih perawan Bang. Aku takut ”, ucap Anggun lirih.

“ Udah kamu jangan takut, nanti Abang akan bertanggung jawab bila sampai terjadi apa-apa pada Anggun ”, kataku gombal menenangkan Anggun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *